PERENCANAAN HYDRAULIC FRACTURING PADA SUMUR "X" LAPANGAN "Y" DENGAN METODE PENJAJALAN (TRIAL AND ERROR)
Categorie(s):
TP
Author(s):
BOBY IRAWAN
Advisor:
YUDIARYONO, ANDI JUMARDI
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
METODE PENJAJALAN, LAJU ALIR FLUIDA (qt)
DOI:
Abstract :
Hydraulic fracturing merupakan salah satu metode stimulasi sumur dengan cara menginjeksikan fluida peretak ke dalam formasi dengan tekanan injeksi yang lebih besar dari tekanan rekahnya sehingga diharapkan terbentuk rekahan. Pada sumur X dilakukan perencannan hydraulic fracturing dengan tujuan meningkatkan laju alir fluida serta meningkatkan produksi pada sumur tersebut.
Salah satu metode yang dilakukan untuk merencanakan hydraulic fracturing adalah metode penjajalan (trial and error). Metode penjajalan (trial and error) adalah metode perekahan hidrolika yang menggunakan data sumur terutama data productivity ratio dan data gradient tekanan retak formasi serta mengasumsikan beberapa nilai. Keberhasilan suatu simulasi hidrolika perekahan sangat berpengaruh terhadap data yang dibutuhkan. Nilai yang diasumsikan dalam metode ini adalah nilai laju alir fluida (q) dan waktu (t). Dengan cara metode penjajalan (trial and error) dipilih pasangan laju alir total (qt), volume fluida perekah (V), dan hydraulic power (Hh) yang paling efektif.
Pada sumur X lapangan Y dilakukan tiga skenario perhitungan yang akan menentukan kefektifan dilakukannya hydraulic fracturing. Diantara ketiga skenario tersebut yang paling efektif adalah skenario 2 yang mempunyai hasil Hh = 399.1220021 hp; V: 6300 gal; qt: 10.45590904 bbl/min.
Kata Kunci : Metode Penjajalan, Laju alir fluida (qt), Hydraulic Power (Hh).
Salah satu metode yang dilakukan untuk merencanakan hydraulic fracturing adalah metode penjajalan (trial and error). Metode penjajalan (trial and error) adalah metode perekahan hidrolika yang menggunakan data sumur terutama data productivity ratio dan data gradient tekanan retak formasi serta mengasumsikan beberapa nilai. Keberhasilan suatu simulasi hidrolika perekahan sangat berpengaruh terhadap data yang dibutuhkan. Nilai yang diasumsikan dalam metode ini adalah nilai laju alir fluida (q) dan waktu (t). Dengan cara metode penjajalan (trial and error) dipilih pasangan laju alir total (qt), volume fluida perekah (V), dan hydraulic power (Hh) yang paling efektif.
Pada sumur X lapangan Y dilakukan tiga skenario perhitungan yang akan menentukan kefektifan dilakukannya hydraulic fracturing. Diantara ketiga skenario tersebut yang paling efektif adalah skenario 2 yang mempunyai hasil Hh = 399.1220021 hp; V: 6300 gal; qt: 10.45590904 bbl/min.
Kata Kunci : Metode Penjajalan, Laju alir fluida (qt), Hydraulic Power (Hh).