ANALISIS KECEPATAN KRISIS DAN KECEPATAN RATA RATA LUMPUR PEMBORAN PADA PENGANGKATAN SERBUK BOR
Categorie(s):
TP, 2021
Author(s):
CERRIANSYAH RAMADHAN, 1401182
Advisor:
Andi Jumardi, ST., MT
Eltimeyansi Crisye Randanan, ST., MT
Eltimeyansi Crisye Randanan, ST., MT
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Lumpur Pemboran, Kecepatan Kritis, Kecepatan Rata - Rata
DOI:
Abstract :
Seperti yang kita ketahui lumpur pemboran memberikan banyak manfaat
dalam operasi pemboran. Hal ini perlu di perhatikan juga bagaimana kecepatan
lumpur pemboran tesebut dalam membawa serbuk bor ke atas permukaan agar
tidak terjadi masalah yang di inginkan. Masalah yang terjadi saat serbuk bor tidak
ikut terbawa ke permukaan adalah terjadinya pengendapan di dasar lubang bor.
Untuk melihat apakah lumpur pemboran dapat bersirkulasi dengan baik
maka di perlukan perhitungan kecepatan kritis dan kecepatan rata rata. Data
penelitian seperti diameter lubang bor, berat lumpur , yield point, dan plastic
viscosity serta data setiap komponen rangkaian dan annulus akan di perlukan
untuk menentukan pola aliran pada rangkaian dan annulus. Penentuan pola aliran
juga di perlukan sehingga dapat mengetahui apakah lumpur pemboran berfungsi
dengan baik pada lubang bor.
Setelah melakukan perhitungan pada rangkaian maka di dapatkan hasil
VcDP = 5,99 fps < V dp = 13,18 fps, VcMWD Tools = 6,28 < V MWD Tools =
26,82 fps, Vc3xDC = 6,62 fps < V 3xDC = 47,69 fps, Vc4xHWDP = 6,28 fps <
V 4xHWDP = 26,82 fps, Vcjar = 6,28 fps < V jar = 26,82 fps, Vc16xHWDP =
6,76 fps < V 16xHWDP = 26,82 fps. Maka dapat dipastikan aliran lumpur di
rangkaian adalah turbulen sehingga menimbulkan efek pembersihan pada
rangkaian yang cukup baik. Pada annulus di dapatkan hasil VcaDP = 5,43 fps >
V adp = 5,10 fps, VcaMWD Tools = 6,66 fps < Va MWD Tools = 10,38 fps,
Vca3xDC = 6,10 fps < Va 3xDC = 8,05 fps, Vca 4xHWDP = 5,43 fps > Va
4xHWDP = 5,11 fps, Vcajar = 6,10 fps < Va jar = 8,05 fps,Vca16xHWDP = 5,43
fps > Va 16xHWDP = 5,11 fps, melihat hasil perhitungan pada annulus lebih
banyak nilai kecepatan rata -rata maka dapat dipastikan aliran lumpur pada
annulus mengalami turbulen.
dalam operasi pemboran. Hal ini perlu di perhatikan juga bagaimana kecepatan
lumpur pemboran tesebut dalam membawa serbuk bor ke atas permukaan agar
tidak terjadi masalah yang di inginkan. Masalah yang terjadi saat serbuk bor tidak
ikut terbawa ke permukaan adalah terjadinya pengendapan di dasar lubang bor.
Untuk melihat apakah lumpur pemboran dapat bersirkulasi dengan baik
maka di perlukan perhitungan kecepatan kritis dan kecepatan rata rata. Data
penelitian seperti diameter lubang bor, berat lumpur , yield point, dan plastic
viscosity serta data setiap komponen rangkaian dan annulus akan di perlukan
untuk menentukan pola aliran pada rangkaian dan annulus. Penentuan pola aliran
juga di perlukan sehingga dapat mengetahui apakah lumpur pemboran berfungsi
dengan baik pada lubang bor.
Setelah melakukan perhitungan pada rangkaian maka di dapatkan hasil
VcDP = 5,99 fps < V dp = 13,18 fps, VcMWD Tools = 6,28 < V MWD Tools =
26,82 fps, Vc3xDC = 6,62 fps < V 3xDC = 47,69 fps, Vc4xHWDP = 6,28 fps <
V 4xHWDP = 26,82 fps, Vcjar = 6,28 fps < V jar = 26,82 fps, Vc16xHWDP =
6,76 fps < V 16xHWDP = 26,82 fps. Maka dapat dipastikan aliran lumpur di
rangkaian adalah turbulen sehingga menimbulkan efek pembersihan pada
rangkaian yang cukup baik. Pada annulus di dapatkan hasil VcaDP = 5,43 fps >
V adp = 5,10 fps, VcaMWD Tools = 6,66 fps < Va MWD Tools = 10,38 fps,
Vca3xDC = 6,10 fps < Va 3xDC = 8,05 fps, Vca 4xHWDP = 5,43 fps > Va
4xHWDP = 5,11 fps, Vcajar = 6,10 fps < Va jar = 8,05 fps,Vca16xHWDP = 5,43
fps > Va 16xHWDP = 5,11 fps, melihat hasil perhitungan pada annulus lebih
banyak nilai kecepatan rata -rata maka dapat dipastikan aliran lumpur pada
annulus mengalami turbulen.