EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK DAN PERENCANAAN ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR PRODUKSI PADA SUMUR R LAPANGAN X SUMATERA SELATAN

Categorie(s):
   TP, 2021
Author(s):
   GAMMA AIRLANGGA A.S.P, 1601037
Advisor:
Jan FriadiSinaga, ST.,MT
Esterina Natalia, P, S,Pd., M.Pd
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Hydraulic Fracturing, Permeabilitas, Laju alir Produksi, Electrical Submersible Pump
DOI:
Abstract :
Penurunan laju alir produksi secara tidak wajar sering terjadi di berbagai sumur
produksi, hal ini tentu akan sangat merugikan apabila tidak segera ditangani. Faktor
utama penyebab turunnya laju alir produksi adalah terjadinya penurunan pada nilai
permeabilitas formasi yang secara umum diakibatkan oleh kerusakan formasi
sehingga memengaruhi laju alir produksi sumur tersebut. Oleh karena itu perlu
segera dilakukan perbaikan pada sumur yang bertujuan untuk meningkatkan
kembali nilai permeabilitas sumur dengan demikian laju alir produksi akan kembali
optimal.
Stimulasi sumur bertujuan untuk memperbaiki segala permasalahan pada sumur
produksi dengan cara memodifikasi kondisi resevoir sehingga kemudian dapat
menyebabkan peningkatan laju alir produksi sumur. Salah satu jenis stimulasi
sumur adalah hydraulic fracturing, hydraulic fracturing adalah metode dimana
fluida perekah diinjeksi dari permukaan menuju sumur produksi dengan tekanan
terteantu hingga mencapai tekanan rekah formasi namun tanpa merusak formasi,
sehingga dapat menimbulkan beberapa rekahan pada formasi tersebut. Rekahan
inilah yang akan menyebabkan nilai permeabilitas meningkat sehingga laju alir
produksi sumur juga akan meningkat. Nilai permeabilitas dan alju alir produksi dari
Sumur R yang masing - masing sebelumnya sebesar 59.6 mD dan sebesar 283 bbl/d
pada Pwf = 50 psi, kini setelah dilakukan hydraulic fracturing nilai permeabilitas
dan laju alir produksi meningkat menjadi 116.17 mD dan 399.75 bbl/d pada Pwf =
50 psi.
Sehubungan dengan kecil nya tekanan reservoir yang hanya sebesar 559 psi,
sumur ini sudah tidak mampu berproduksi secara natural flow. Oleh karena itu perlu
ditambahkan sistem pengangkatan buatan untuk membantu sumur tersebut supaya
mampu memproduksikan hidrokarbon secara optimal kembali. Untuk menentukan
viii
jenis artificial lift apa yang cocok dengan suatu sumur produksi tersebut hal
pertama yang dilakukan screening artificial lift, kegiatan ini akan
mempertimbangkan berbagai aspek dari kondisi dan karakteristik sumur produksi
mulai dari jenis komplesi hingga kondisi reservoir nya seperti GOR dll, yang
kemudian dapat diputuskan jenis artificial lift apa yang cocok untuk digunakan pada
sumur produksi tersebut. Dalam kasus ini Electrical Submersible Pump (ESP) telah
dipilih sebagai artificial lift cocok digunakan pada Sumur R dan telah didesain
sesuai dengan kondisi Sumur R saat ini.