ANALISIS PENYEBAB HILANG SIRKULASI LUMPUR PADA SUMUR AZM-28 LAPANGAN N
Categorie(s):
TP, 2021
Author(s):
Bima Nisfu Setyawan, 1701082
Advisor:
Desianto Payung Battu, S.T., M.T
Fatma, S.T., M.En
Fatma, S.T., M.En
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Hilang sirkulasi, Material hilang sirkulasi
DOI:
Abstract :
Pada setiap kegiatan operasi pemboran, sering dijumpai masalah-masalah yang
dapat menghambat jalannya operasi pemboran. Salah satunya terjadi pada operasi
pemboran sumur AZM-28 di lapangan N yang terdapat di bagian utara
perairan Norwegia yaitu masalah hilang sirkulasi lumpur atau biasa disebut
dengan istilah loss circulation. Masalah hilang sirkulasi lumpur ini menyebabkan
tidak terangkatnya serbuk bor ke permukaan, pipa terjepit, hingga terjadinya
semburan liar. Oleh karena itu. Permasalahan ini harus ditangani dengan cepat dan
tuntas. Berdasarkan pengumpulan data dan analisis yang dilakukan, faktor yang
menyebabkan terjadinya hilang sirkulasi lumpur pada sumur ini adalah faktor
formasi yang memiliki zona permeable serta formasi yang memiliki zona gua-gua
(carvenous) sehingga menjadi jalan masuknya lumpur pemboran ke dalam
formasi.
Pada operasi pemboran sumur AZM-28 di lapangan N ini, masalah hilang
sirkulasi lumpur terjadi saat pengerjaan lubang bor 17 dan 12. Hilang
sirkulasi pada sumur ini dikategorikan sebagai partial loss dan total loss yang
terjadi saat menembus Formasi Grid dan Formasi Tor. Penanggulangan hilang
sirkulasi lumpur pada sumur di lapangan ini menggunakan metode penyumbatan
dengan menggunakan LCM (loss circulation material) dan menggunakan metode
cementing plug. Penanggulangan hilang sirkulasi yang dilakukan secara
keseluruhan telah dilakukan dengan baik sehingga permasalahan tersebut dapat
ditanggulangi dan operasi pemboran dilanjutkan hilngga mencapai target
kedalaman yang diinginkan.
dapat menghambat jalannya operasi pemboran. Salah satunya terjadi pada operasi
pemboran sumur AZM-28 di lapangan N yang terdapat di bagian utara
perairan Norwegia yaitu masalah hilang sirkulasi lumpur atau biasa disebut
dengan istilah loss circulation. Masalah hilang sirkulasi lumpur ini menyebabkan
tidak terangkatnya serbuk bor ke permukaan, pipa terjepit, hingga terjadinya
semburan liar. Oleh karena itu. Permasalahan ini harus ditangani dengan cepat dan
tuntas. Berdasarkan pengumpulan data dan analisis yang dilakukan, faktor yang
menyebabkan terjadinya hilang sirkulasi lumpur pada sumur ini adalah faktor
formasi yang memiliki zona permeable serta formasi yang memiliki zona gua-gua
(carvenous) sehingga menjadi jalan masuknya lumpur pemboran ke dalam
formasi.
Pada operasi pemboran sumur AZM-28 di lapangan N ini, masalah hilang
sirkulasi lumpur terjadi saat pengerjaan lubang bor 17 dan 12. Hilang
sirkulasi pada sumur ini dikategorikan sebagai partial loss dan total loss yang
terjadi saat menembus Formasi Grid dan Formasi Tor. Penanggulangan hilang
sirkulasi lumpur pada sumur di lapangan ini menggunakan metode penyumbatan
dengan menggunakan LCM (loss circulation material) dan menggunakan metode
cementing plug. Penanggulangan hilang sirkulasi yang dilakukan secara
keseluruhan telah dilakukan dengan baik sehingga permasalahan tersebut dapat
ditanggulangi dan operasi pemboran dilanjutkan hilngga mencapai target
kedalaman yang diinginkan.