ANALISA PEROLEHAN MINYAK DENGAN DECLINE CURVE ANALYSIS PADA SUMUR-SUMUR HASIL INJEKSI SURFAKTAN DI LAPANGAN SAHAFA
Categorie(s):
TP, 2021
Author(s):
FITHRIYYAH QURRAH SHALIHATI, 1701223
Advisor:
Firdaus,S.T.,M.T
Karmila,S.T., M.T
Karmila,S.T., M.T
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Injeksi Surfaktan, desain surfaktan, laju produksi, gain, respon injeksi
DOI:
Abstract :
Lapangan SAHAFA terletak di kabupaten Soralangun sub-Cekungan Jambi,
Cekungan Sumatera Selatan dan pertama kali diproduksikan pada tanggal 17 Maret 2008.
Lapangan ini dimulai produksi dengan total 70 sumur, namun yang aktif hingga saat ini
berkisar 40 sumur.
Seiring berjalannya waktu produksi, tekanan reservoir pada lapangan ini
mengalami penurunan yang mengakibatkan penurunan laju produksi. Untuk mengatasi hal
tersebut salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi minyak adalah
dengan injeksi surfaktan. Dalam tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan analisa
penurunan produksi menggunakan decline curve analysis.
Langkah yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi, jumlah surfaktan dan
KCl, serta volume mixing yang telah diinjeksikan. Kemudian dilakukan penarikan decline
dan forecasting menggunakan decline curve analysis. Yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan laju produksi, prediksi waktu produksi, perolehan yang diperoleh, serta
respon injeksi surfaktan. Berdasarkan analisis, konsentrasi surfaktan yang telah
diinjeksikan berkisar 0.1-2% dengan total surfaktan 37,150 liter, KCl 39,150 kg, volume
air mixing 60,608.2 bbl, dan volume mixing sebesar 60,733.4 bbl. Current gain terbesar
dan terkecil masing-masing dihasilkan oleh sumur QR-81 dengan 13,131.5079 BO atau
18% dan QR-77 sebesar 1,198.6462 BO atau 2%. Sedangkan respon injeksi tertinggi
terdapat pada sumur QR-72 dengan respon 85%. dan terendah 18% pada sumur QR-73
dan QR-74. Secara keseluruhan, current gain yang dihasilkan pada lapangan ini adalah
86,867.779 BO dengan respon 1%. Secara garis besar, injeksi surfaktan yang dilakukan
pada lapangan ini belum bisa dinyakatan sukses. Namun mampu meningkatkan laju
produksi dan peramalan waktu produksi sumur serta lapangan lebih lama untuk
berproduksi sehingga gain yang dihasilkan lebih besar.
Cekungan Sumatera Selatan dan pertama kali diproduksikan pada tanggal 17 Maret 2008.
Lapangan ini dimulai produksi dengan total 70 sumur, namun yang aktif hingga saat ini
berkisar 40 sumur.
Seiring berjalannya waktu produksi, tekanan reservoir pada lapangan ini
mengalami penurunan yang mengakibatkan penurunan laju produksi. Untuk mengatasi hal
tersebut salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi minyak adalah
dengan injeksi surfaktan. Dalam tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan analisa
penurunan produksi menggunakan decline curve analysis.
Langkah yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi, jumlah surfaktan dan
KCl, serta volume mixing yang telah diinjeksikan. Kemudian dilakukan penarikan decline
dan forecasting menggunakan decline curve analysis. Yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan laju produksi, prediksi waktu produksi, perolehan yang diperoleh, serta
respon injeksi surfaktan. Berdasarkan analisis, konsentrasi surfaktan yang telah
diinjeksikan berkisar 0.1-2% dengan total surfaktan 37,150 liter, KCl 39,150 kg, volume
air mixing 60,608.2 bbl, dan volume mixing sebesar 60,733.4 bbl. Current gain terbesar
dan terkecil masing-masing dihasilkan oleh sumur QR-81 dengan 13,131.5079 BO atau
18% dan QR-77 sebesar 1,198.6462 BO atau 2%. Sedangkan respon injeksi tertinggi
terdapat pada sumur QR-72 dengan respon 85%. dan terendah 18% pada sumur QR-73
dan QR-74. Secara keseluruhan, current gain yang dihasilkan pada lapangan ini adalah
86,867.779 BO dengan respon 1%. Secara garis besar, injeksi surfaktan yang dilakukan
pada lapangan ini belum bisa dinyakatan sukses. Namun mampu meningkatkan laju
produksi dan peramalan waktu produksi sumur serta lapangan lebih lama untuk
berproduksi sehingga gain yang dihasilkan lebih besar.