ANALISA DATA PRESSURE BUILD UP TEST DENGAN METODE HORNER UNTUK MENGETAHUI KONDISI PRODUKTIVITAS PADA SUMUR TLJ-250 LAPANGAN EREN
Categorie(s):
TP, 2021
Author(s):
Alizar Admaja, 1401088
Advisor:
Mirza. S.T., M.T
Kukuh Jalu Waskita. S.T., M.Sc
Kukuh Jalu Waskita. S.T., M.Sc
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Pressure Build Up Test, Metode Horner, dan Metode Standing
DOI:
Abstract :
Konfigurasi lubang bor yang menembus formasi dan geometri serta
karakteristik reservoir menyebabkan pola aliran fluida yang berbeda-beda.
Dengan memproduksi suatu sumur yang menghubungkan permukaan dengan
reservoir akan menyebabkan ketidakseimbangan tekanan dalam reservoir. Well
Test adalah suatu teknik pengujian yang dilakukan terhadap sumur bertujuan
untuk menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi.
Cara kerja Well Test sangat sederhana yaitu dengan memberikan gangguan
keseimbangan tekanan terhadap sumur yang diuji.
Ada dua cara pengujian Well Test yang pertama yaitu dengan cara
memproduksi dengan laju aliran yang konstan (drawdown test) atau dengan cara
menutup suatu sumur (build up test). Untuk mengidentifikasi karakteristik
reservoir, secara spesifik menggunakan Metode Horner. Metode Horner adalah
memplot data tekanan (Pws) pada saat penutupan sumur vs Horners Time
(tp+t)/t). Pressure Build Up Test dengan Metode Horner bertujuan untuk
menentukan permeabilitas formasi, daerah pengurasan, kerusakan atau perbaikan
formasi dan properties sumur lainnya. Pressure Build Up Test dengan Metode
Horner dilakukan dengan memproduksikan sumur selama selang waktu antara
tekanan dasar penutupan vs interval waktu penutupan. Produktivitas sumur bisa
didapatkan dengan menghitung nilai productivity index saat kondisi aktual
maupun ideal dan mengetahui bentuk kurva IPR yang secara spesifik
menggunakan Metode Standing.
Dari analisa data yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa sumur
TLJ-250 lapangan EREN memiliki laju alir produksi 136,8 STB/Day.
Tekanan dasar sumur sebesar 1188,95 psi dan tekanan statik 2159,40 psi. Hasil
analisa Metode Horner, didapatkan nilai permeabilitas 5,49 mD, productivity
index aktual 0,14 bbl/psi, productivity index ideal 0,27 bbl/psi dan flow efficiency
51%. Dari data ini bisa dilihat adanya kerusakan formasi yang ditunjukkan dengan
nilai skin + 7,27. Dari hasil perhitungan kurva IPR Metode Standing didapatkan q
maksimal 247,054 STB/Day untuk flow efficiency 51 % dan q maksimal 254,171
STB/Day untuk flow efficiency 100%
karakteristik reservoir menyebabkan pola aliran fluida yang berbeda-beda.
Dengan memproduksi suatu sumur yang menghubungkan permukaan dengan
reservoir akan menyebabkan ketidakseimbangan tekanan dalam reservoir. Well
Test adalah suatu teknik pengujian yang dilakukan terhadap sumur bertujuan
untuk menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi.
Cara kerja Well Test sangat sederhana yaitu dengan memberikan gangguan
keseimbangan tekanan terhadap sumur yang diuji.
Ada dua cara pengujian Well Test yang pertama yaitu dengan cara
memproduksi dengan laju aliran yang konstan (drawdown test) atau dengan cara
menutup suatu sumur (build up test). Untuk mengidentifikasi karakteristik
reservoir, secara spesifik menggunakan Metode Horner. Metode Horner adalah
memplot data tekanan (Pws) pada saat penutupan sumur vs Horners Time
(tp+t)/t). Pressure Build Up Test dengan Metode Horner bertujuan untuk
menentukan permeabilitas formasi, daerah pengurasan, kerusakan atau perbaikan
formasi dan properties sumur lainnya. Pressure Build Up Test dengan Metode
Horner dilakukan dengan memproduksikan sumur selama selang waktu antara
tekanan dasar penutupan vs interval waktu penutupan. Produktivitas sumur bisa
didapatkan dengan menghitung nilai productivity index saat kondisi aktual
maupun ideal dan mengetahui bentuk kurva IPR yang secara spesifik
menggunakan Metode Standing.
Dari analisa data yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa sumur
TLJ-250 lapangan EREN memiliki laju alir produksi 136,8 STB/Day.
Tekanan dasar sumur sebesar 1188,95 psi dan tekanan statik 2159,40 psi. Hasil
analisa Metode Horner, didapatkan nilai permeabilitas 5,49 mD, productivity
index aktual 0,14 bbl/psi, productivity index ideal 0,27 bbl/psi dan flow efficiency
51%. Dari data ini bisa dilihat adanya kerusakan formasi yang ditunjukkan dengan
nilai skin + 7,27. Dari hasil perhitungan kurva IPR Metode Standing didapatkan q
maksimal 247,054 STB/Day untuk flow efficiency 51 % dan q maksimal 254,171
STB/Day untuk flow efficiency 100%