EVALUASI PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS PADA SUMUR ALD-02 LAPANGAN ALD
Categorie(s):
TP, 2021
Author(s):
AYZA NURAINI, 1601177
Advisor:
Deny Fatryanto E.E.W, S.T., M.T
Mohammad Lutfi, S.Si, M.S
Mohammad Lutfi, S.Si, M.S
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Produktivitas, Korelasi Vogel, Korelasi Wiggin
DOI:
Abstract :
Sumur ALD-02 merupakan sumur minyak dengan formasi karbonat pada
lapangan ALD dan memiliki water cut. Tahun 2005, sumur ini mengalami penurunan
laju alir produksi yang di sebabkan adanya kerusakan pada formasi. Oleh sebab itu,
dilakukan matrix acidizing sebagai usaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Pada
penelitian ini, di lakukan evaluasi terhadap perhitungan produktivitas pada sumur baik
sebelum maupun sesudah matrix acidizing.
Evaluasi perhitungan produktivitas pada sumur ini dilakukan dengan berdasarkan
perhitungan inflow performance relationship (IPR) dengan korelasi Vogel dan korelasi
Wiggins. Sehingga didapat nilai maksimum laju alir minyak sebelum dan sesudah matrix
acidizing pada korelasi Vogel tanpa qw sebesar 317.8459 bopd dan 532.9242 dan
perhitungan Vogel dengan BFPD sebesar 577.9016 bopd menjadi 968.9531 serta
perhitungan Vogel dengan nilai PI sebesar 249.111 bopd menjadi 435.2889 bopd.
Sementara itu, pada korelasi Wiggins didapatkan nilai laju alir maksimum dari minyak,
laju alir air dan laju alir total sebelum matrix acidizing sebesar 357.872 bopd, 317.818
bwpd dan 675.689 bfpd. Sedangkan setelah matrix aacidizing laju alir meningkat
menjadi 602.625 bopd, 536.95 bwpd dan 1139.57 bfpd.
Dari evaluasi perhitungan produktivitas yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa perhitungan produktivitas sebelumnya dengan menggunakan korelasi Vogel
merupakan langkah perhitungan yang kurang tepat. Hal itu dikarenakan pada sumur ini
memiliki fluida tiga fasa yang dapat diperhitungkan secara terpisah antara nilai laju alir
maksimum minyak, air laju alir total. Untuk memperhitungkan nilai laju alir maksimum
tersebut korelasi yang dapat digunakan adalah korelasi Wiggins.
lapangan ALD dan memiliki water cut. Tahun 2005, sumur ini mengalami penurunan
laju alir produksi yang di sebabkan adanya kerusakan pada formasi. Oleh sebab itu,
dilakukan matrix acidizing sebagai usaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Pada
penelitian ini, di lakukan evaluasi terhadap perhitungan produktivitas pada sumur baik
sebelum maupun sesudah matrix acidizing.
Evaluasi perhitungan produktivitas pada sumur ini dilakukan dengan berdasarkan
perhitungan inflow performance relationship (IPR) dengan korelasi Vogel dan korelasi
Wiggins. Sehingga didapat nilai maksimum laju alir minyak sebelum dan sesudah matrix
acidizing pada korelasi Vogel tanpa qw sebesar 317.8459 bopd dan 532.9242 dan
perhitungan Vogel dengan BFPD sebesar 577.9016 bopd menjadi 968.9531 serta
perhitungan Vogel dengan nilai PI sebesar 249.111 bopd menjadi 435.2889 bopd.
Sementara itu, pada korelasi Wiggins didapatkan nilai laju alir maksimum dari minyak,
laju alir air dan laju alir total sebelum matrix acidizing sebesar 357.872 bopd, 317.818
bwpd dan 675.689 bfpd. Sedangkan setelah matrix aacidizing laju alir meningkat
menjadi 602.625 bopd, 536.95 bwpd dan 1139.57 bfpd.
Dari evaluasi perhitungan produktivitas yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa perhitungan produktivitas sebelumnya dengan menggunakan korelasi Vogel
merupakan langkah perhitungan yang kurang tepat. Hal itu dikarenakan pada sumur ini
memiliki fluida tiga fasa yang dapat diperhitungkan secara terpisah antara nilai laju alir
maksimum minyak, air laju alir total. Untuk memperhitungkan nilai laju alir maksimum
tersebut korelasi yang dapat digunakan adalah korelasi Wiggins.