ANALISIS ELEKTROFACIES PADA LAPANGAN MAF DAN MODEL ANALOG RESERVOIR CEKUNGAN DUTCH CENTRAL GRABEN
Categorie(s):
TG, 2021
Author(s):
MUHAMMAD ANDI FATHANAH, 1401360
Advisor:
HAMRIANI RYKA, ST. MT
IRFAN HIDAYAT ,S.T., M.SI
IRFAN HIDAYAT ,S.T., M.SI
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Elektrofacies, Cekungan dutch central graben
DOI:
Abstract :
Lapangan MAF merupakan lapangan yang terletak pada Utara Belanda
bagian offshore yakni pada cekungan Dutch Central Graben. Eksplorasi pada daerah
ini memiliki resiko kegagalan yang tinggi, hal ini dikarenakan hidrokarbon yang tidak
terakumulasi secara maksimal. Untuk itu studi ini dilakukan untuk menganalisis
kondisi geologi khususnya lingkungan pengendapan untuk menjawab fenomena ini
dan mencari potensi lain dari lapangan ini.
Analisis lingkungan pengendapan yang dilakukan menggunakan metode
elektrofacies yang melihat berdasarkan defleksi kurva log GR. Analisis ini divalidasi
berdasarkan data core, cutting, data biostrat maupun data regional yang ada. Analisis
ini dimulai dengan menentukan jenis litologi dibawah permukaan. Hal ini
diakrenakan log tidak bisa menentukan pengendapan secara langsung melainkan
litologi. Jenis litologi menggambarkan arus pengendapan yang terjadi dan berkorelasi
dengan lingkungan saat terendapkan. Kemudian menentukan kerangka formasi
maupun tinggi muka air laut berdasarkan fosil benthonik sebagai kontrol dalam
analisis. Hasil elektrofacies ini kemudian dimodelkan berdasarkan urutan stratigrafi
dari analisis TR-Sekuen. Analisis ini juga berguna untuk melakukan korelasi antar
reservoir.
Berdasarkan analisis, terdapat 7 facies pengendapan yaitu lingkungan Sabkha,
lingkungan delta, shelf, barrier sand, deep marine dan marine shale dengan 6 unit
korelasi. Pengembangan lapangan yang harus dilakukan adalah melakukan pemboran
lebih dalam dan mencari perangkap stratigrafi.
bagian offshore yakni pada cekungan Dutch Central Graben. Eksplorasi pada daerah
ini memiliki resiko kegagalan yang tinggi, hal ini dikarenakan hidrokarbon yang tidak
terakumulasi secara maksimal. Untuk itu studi ini dilakukan untuk menganalisis
kondisi geologi khususnya lingkungan pengendapan untuk menjawab fenomena ini
dan mencari potensi lain dari lapangan ini.
Analisis lingkungan pengendapan yang dilakukan menggunakan metode
elektrofacies yang melihat berdasarkan defleksi kurva log GR. Analisis ini divalidasi
berdasarkan data core, cutting, data biostrat maupun data regional yang ada. Analisis
ini dimulai dengan menentukan jenis litologi dibawah permukaan. Hal ini
diakrenakan log tidak bisa menentukan pengendapan secara langsung melainkan
litologi. Jenis litologi menggambarkan arus pengendapan yang terjadi dan berkorelasi
dengan lingkungan saat terendapkan. Kemudian menentukan kerangka formasi
maupun tinggi muka air laut berdasarkan fosil benthonik sebagai kontrol dalam
analisis. Hasil elektrofacies ini kemudian dimodelkan berdasarkan urutan stratigrafi
dari analisis TR-Sekuen. Analisis ini juga berguna untuk melakukan korelasi antar
reservoir.
Berdasarkan analisis, terdapat 7 facies pengendapan yaitu lingkungan Sabkha,
lingkungan delta, shelf, barrier sand, deep marine dan marine shale dengan 6 unit
korelasi. Pengembangan lapangan yang harus dilakukan adalah melakukan pemboran
lebih dalam dan mencari perangkap stratigrafi.