ANALISIS GEOKIMIA BATULEMPUNG UNTUK MENENTUKAN KANDUNGAN UNSUR KIMIA TERHADAP SWELLING CLAY BERDASARKAN DATA PERMUKAAN DAERAH BALIKPAPAN DAN SEKITARNYA

Categorie(s):
   TG, 2021
Author(s):
   FUAD WIBOWO, 1401309
Advisor:
Karmila, S.T., M.T.
Irfan Hidayat, ST., M.Si
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Mineral Lempung, XRF, Swelling Clay, Kandung Kimia Batulempung
DOI:
Abstract :
Batulempung biasanya terbentuk dari beberapa jenis campuran mineral lempung.
Dalam kelompok mineral tersebut, monmorillonit adalah kelompok mineral yang paling
menarik karena kemampuannya untuk mengembang (swelling) dan mempunyai
kapasitas penukar ion yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi kation antar
lapisnya dalam jumlah besar (Ogawa, 1992 ; Wijaya 2000). Sebagai contoh, bentonite
adalah lempung alami dengan kandungan penyusun Smectite atau Montmorilonite lebih
dari 85% (Riyanto, 1994).
Penelitian di lakukan di 5 titik berbeda di daerah Balikpapan, Kalimantan timur.
Balikpapan sendiri berada di daerah cekungan kutai. Daerah penelitian secara regional
masuk ke fisiografi cekungan Kutai dalam. Formasi Balikpapan memiliki usia Pliosen
dan di atasnya terdapat Formasi Kampung baru, Formasi Kampung baru terdiri dari batu
pasir, batubara dan batu lanau.
Dari analisis labolatorium XRF menunjukan bahwa kecendrungan atau dominasi
kehadiran unsur Al2O3, SiO2 serta beberapa sampel yang menunjukkan kehadiran unsur
Fe2O3 memperkuat dugaan bahwa mineral lempung yang terdapat di daerah penelitian
Balikpapan dan sekitarnya adalah mineral lempung jenis Illite KAl2(Al,Si3)O10(OH)2),
Montmorillonite Si8Al4O20(OH)4-nH2O) dan Kaolinit Al2Si2O5(OH)4)