ESTIMASI LIFE TIME SUMUR MENGGUNAKAN FUTURE IPR DAN LAJU ALIR KRITIS DENGAN METODE CHAPERSON PADA SUMUR RS-1 LAPANGAN RS

Categorie(s):
   TP, 2021
Author(s):
   RISDA DANU NOVIKA, 1501266
Advisor:
Deny Fatryanto E.E.W, S.T.,M.T
Risna, S.T.,M.Si
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
artificial lift, gas lift, future IPR, chaperson, laju alir kritis
DOI:
Abstract :
Minyak bumi adalah sumber energi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar dan lain sebagainya di Indonesia. Tetapi dengan bertambahya usia dari sebuah sumur
produksi minyak maka akan semakin menurun pula tekanan dari sumur produksi tersebut
sehingga tidak dapat mengangkat hasil produksi dengan maksimal, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya laju produksi air dan berkurangnya tenaga pendorong gas. Untuk mengatasi hal
tersebut maka digunakan pengangkat buatan atau artificial lift sebagai media pengangkatan
minyak. Banyak jenis pengangkatan buatan atau artificial lift yang dapat dipergunakan, antara
lain: Gas Lift yaitu pengangkatan buatan dengan mempergunakan gas, dan pumping yaitu
pengangkatan buatan dengan menggunakan pompa, pemakaian jenis pengangkat buatan ini
tergantung pada kondisi sumur dan lapangan minyak yang akan dikerjakan. Sumur RS-1 ini
merupakan sumur yang tidak mampu lagi memproduksikan fluidanya secara semburan alam,
sehingga dibutuhkan instalasi artificial lift. Untuk produksi harian sumur RS-1 ini dibantu oleh
artificial lift jenis continuous gas lift. Dengan bantuan continuous gas lift ini sumur RS-1 dapat
berproduksi selama beberapa tahun. Sumur RS-1 ini memiliki 3 gas lift valve dengan titik
kedalaman injeksi berbeda pada kedalaman 2.743 ft. Dalam karya ilmiah ini penulis melakukan
analisa dan evaluasi gas lift serta melakukan perhitungan laju alir kritis untuk mengetahui
jangka waktu penggunaan gas lift pada sumur produksi dan menentukan future IPR dari sumur
RS-1. Analisa optimasi gas lift dilakukan menggunakan software komersial. Perhitungan laju
alir kritis dilakukan dengan menggunakan metode chaperson dan input data menggunakan
software komersial, dan menentukan future IPR melalui software komersial.