ANALISA PERFORMA MATA BOR DI SECTION 12.25 & 8.5 PADA SUMUR R-25 LAPANGAN REY MENGGUNAKAN METODE COST PER FOOT
Categorie(s):
TP, 2019
Author(s):
RAY MOCHAMAD RAFSANJANI, 1401403
Advisor:
M. Ardian Pratama, B.Sc., M.Si
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Analisa Mata Bor, Batulempung Karbonan, CPF
DOI:
Abstract :
Operasi pemboran (Drilling Operation) adalah suatu kegiatan yang merupakan langkah awal dari kegiatan-kegiatan lain dalam industri perminyakan, dalam upaya untuk memperoleh suatu hasil yang diharapkan. Di dalam operasi pemboran, perencanaan dan perhitungan yang tepat merupakan kunci dari keberhasilan dari proses tersebut. Untuk melakukan perencanaan dan perhitungan yang tepat, diperlukan data hasil dari sebuah evaluasi sebelum maupun sesudah dilakukannya` pemboran.
Setelah dilakukan pemboran juga perlu dilakukan evaluasi sebagai pengkoreksian yang nantinya hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai referensi untuk pemboran selanjutnya. Banyak hal yang dapat dievaluasi setelah pemboran selesai, salah satunya adalah evaluasi terhadap pahat yang telah dipilih dan digunakan dalam proses pemboran. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan penilaian apakah proses pemboran yang telah dilakukan sudah efektif dan efisien sesuai dengan program yang direncanakan.
Salah satu tantangan pada Lapangan Rey adalah banyaknya lapisan-lapisan yang secara kekerasan diatas rata-rata kekerasan dari batuan pada umumnya, kebanyakan jenis batuannya adalah organic shale, sehingga bisa menyebabkan kerusakan utama pada mata bor dan kegagalan dalam pengeboran di lapangan Rey. Untuk itu penulis mencoba membuat resume dari empat section pada sumur R-25 di lapangan Rey yang akan menjadi referensi di sumur-sumur berikutnnya dengan membandingkan jenis bit, vendor bit berdasarkan nilai CPF dari masing-masing section.
Setelah dilakukan pemboran juga perlu dilakukan evaluasi sebagai pengkoreksian yang nantinya hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai referensi untuk pemboran selanjutnya. Banyak hal yang dapat dievaluasi setelah pemboran selesai, salah satunya adalah evaluasi terhadap pahat yang telah dipilih dan digunakan dalam proses pemboran. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan penilaian apakah proses pemboran yang telah dilakukan sudah efektif dan efisien sesuai dengan program yang direncanakan.
Salah satu tantangan pada Lapangan Rey adalah banyaknya lapisan-lapisan yang secara kekerasan diatas rata-rata kekerasan dari batuan pada umumnya, kebanyakan jenis batuannya adalah organic shale, sehingga bisa menyebabkan kerusakan utama pada mata bor dan kegagalan dalam pengeboran di lapangan Rey. Untuk itu penulis mencoba membuat resume dari empat section pada sumur R-25 di lapangan Rey yang akan menjadi referensi di sumur-sumur berikutnnya dengan membandingkan jenis bit, vendor bit berdasarkan nilai CPF dari masing-masing section.