EVALUASI HASIL PENYEMENAN PRIMER PADA SELUBUNG 9-5/8 DI SUMUR RHM-13 DENGAN MEMBANDINGKAN METODE ANALISA BONDING INDEX DAN COMPRESSIVE STRENGTH, LAPANGAN RACHMAN
Categorie(s):
TP, 2019
Author(s):
Rachmansyah, 1301026
Advisor:
Ir. Yudiaryono, MT
Boyke M. Khadafi, ST., MT
Boyke M. Khadafi, ST., MT
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Bonding Index, Compressive Strength, Casing 9-5/8”
DOI:
Abstract :
Lapangan RACHMANterletak di pulau Bunyu.lapangan ini di temukan oleh
BPM pada tahun 1901. Lapangan ini sempat dikelola oleh PT.US PTG sebelum
dikelola kembali oleh PT.PECADO. Lapangan Bunyu terdapat berberapa sumur
produksi, pada tugas Akhir ini sumur yg diteliti adalah sumur RHM-13, merupakan
sumur development atau sumur pengembangan. Sumur RHM-13 merupakan sumur
berarah type S yang memiliki target utama di section 9-5/8 dan target tambahan pada
section 9-5/8casing sedangkan pada section 9-5/8 dan memiliki interval panjang casing
lebih dari 1000 meter, serta terdapat perbedaan dari tekanan rekah formasi yang cukup
signifikan diantara interval 9-5/8 liner tersebut di karenakan selain terdapatnya berbagai
macam batuan karbonat juga terdapatnya berberapa zona reservoir yang memiliki
tekanan rekah formasi yang cukup signifikan diantara interval 9-5/8 Linier tersebut
dikarenakan selain terdapatnya berberapa zona reservoir yg memiliki tekanan formasi
jauh di bawah hidrostatik atau telah depleted menimbang pada lapangan RACHMAN
merupakan lapangan mature, selain itu juga dari interval 2600-3000 m merupakan zona
normal pressure sedangkan di bawah 3000-3300 merupakan zona high pressure high
temperature.
Dengan pertimbangan tersebut, sehingga dibutuhkan proses penyemenan akan
dilakukan sebuah evaluasi untuk melihat kualitas dan kuantitas dari primary cement 9-
5/8 Liner. Adapun untuk Analisa kualitatif dilakukan melalui analisa log CBL-VDL
diharapkan evaluasi penyemenan secara menyeluruh, terutama pada zona depth of
interest di beberapa zona pada sumur RHM-13. Sedangkan untuk Analisa kuantitatif
menggunakan metode bonding Index dari log CBL-VDL dari sekat atas dan sekat bawah
dari masing-masing reservoir sehingga nantinya didapatkan nilai BI dari masing-masing
zona prospek.
Sebagai penutup, penulis mencoba membuat rekomendasi mengenai baik atau
tidaknya proses penyemenan dimana nantinya ketika proses penyemanan itu baik maka
akan dilanjutkan ke rekomendasi perforasi dan jika hasil BI kurang baik dengan cut off
pada lapangan RACHMAN adalah kurang dari 80% maka direkomendasikan untuk
dilakukan remedial atau secondary cementing. Dari hasil analisa penyemenan casing
dengan analisa logging CBL dan VDL dari Primary Cementing di sumur RHM-13
didapatkan 5 zona prospek yang direkomendasikan untuk dilakukan perforation
BPM pada tahun 1901. Lapangan ini sempat dikelola oleh PT.US PTG sebelum
dikelola kembali oleh PT.PECADO. Lapangan Bunyu terdapat berberapa sumur
produksi, pada tugas Akhir ini sumur yg diteliti adalah sumur RHM-13, merupakan
sumur development atau sumur pengembangan. Sumur RHM-13 merupakan sumur
berarah type S yang memiliki target utama di section 9-5/8 dan target tambahan pada
section 9-5/8casing sedangkan pada section 9-5/8 dan memiliki interval panjang casing
lebih dari 1000 meter, serta terdapat perbedaan dari tekanan rekah formasi yang cukup
signifikan diantara interval 9-5/8 liner tersebut di karenakan selain terdapatnya berbagai
macam batuan karbonat juga terdapatnya berberapa zona reservoir yang memiliki
tekanan rekah formasi yang cukup signifikan diantara interval 9-5/8 Linier tersebut
dikarenakan selain terdapatnya berberapa zona reservoir yg memiliki tekanan formasi
jauh di bawah hidrostatik atau telah depleted menimbang pada lapangan RACHMAN
merupakan lapangan mature, selain itu juga dari interval 2600-3000 m merupakan zona
normal pressure sedangkan di bawah 3000-3300 merupakan zona high pressure high
temperature.
Dengan pertimbangan tersebut, sehingga dibutuhkan proses penyemenan akan
dilakukan sebuah evaluasi untuk melihat kualitas dan kuantitas dari primary cement 9-
5/8 Liner. Adapun untuk Analisa kualitatif dilakukan melalui analisa log CBL-VDL
diharapkan evaluasi penyemenan secara menyeluruh, terutama pada zona depth of
interest di beberapa zona pada sumur RHM-13. Sedangkan untuk Analisa kuantitatif
menggunakan metode bonding Index dari log CBL-VDL dari sekat atas dan sekat bawah
dari masing-masing reservoir sehingga nantinya didapatkan nilai BI dari masing-masing
zona prospek.
Sebagai penutup, penulis mencoba membuat rekomendasi mengenai baik atau
tidaknya proses penyemenan dimana nantinya ketika proses penyemanan itu baik maka
akan dilanjutkan ke rekomendasi perforasi dan jika hasil BI kurang baik dengan cut off
pada lapangan RACHMAN adalah kurang dari 80% maka direkomendasikan untuk
dilakukan remedial atau secondary cementing. Dari hasil analisa penyemenan casing
dengan analisa logging CBL dan VDL dari Primary Cementing di sumur RHM-13
didapatkan 5 zona prospek yang direkomendasikan untuk dilakukan perforation