ANALISA DATA PRESSURE BUILD UP TEST DENGAN MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK MENGETAHUI PRODUKTIVITAS SUMUR XY

Categorie(s):
   TP, 2019
Author(s):
   Delvia Lebang, 1501205
Advisor:
Karmila, ST., MT
Firdaus, ST., MT
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Tekanan Reservoir Inisial, Permeabilitas, Faktor Skin, ΔPskin, FE.
DOI:
Abstract :
Dalam pengerjaan analisis Pressure Built-Up menggunakan metode Horner
untuk sumur minyak dengan menganalisis tekanan transient dapat mengetahui nilai
kemiringan hingga karakteristik reservoir. Hasil dari analisis horner kemudian akan
dibandingkan dengan hasil analisi simulator komersial.
Pada dasarnya analisa Pressure Built-Up dilakukan pertama-tama dengan
memproduksikan sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran yang
tetap (konstan), kemudian menutup sumur tersebut. Penutupan sumur ini
menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai fungsi waktu (tekanan yang
dicatat ini biasanya adalah tekanan dasar sumur). Tahap-tahapan analisa Pressure
Built-Up dengan metode Horner adlah persiapan data pendukung seperti data
produksi (tp, q, rw, pwf), data PVT (, B, Ct), data reservoir (, h) dan data PBU
(Pws, t). Kemudian membuat grafik log-log plot dengan plot t vs P. Kemudian
membuat grafik semilog plot (Horner plot) dengan plot Pws vs (
+

).
Karakteristikreservoir yang dihasilkan pada analisis Horner berupa tekanan
reservoir (P*) sebesar 1564.3 psi, permeabilitas (k) sebesar 66.60 md, skin faktor
sebesar 10.84, P skin sebesar 308.82 Psi, Ri sebesar 23598.88 ft dan FE sebesar
0.3809. Sedangkan karakteristik reservoir yang dihasilkan pada analisis simulator
komersial berupa tekanan reservoir (P* atau Pi) sebesar 1526.46 psi, permeabilitas
(k) sebesar 74.7 md, skin faktor sebesar 10.6, P skin sebesar 275.349 psi. Nilai
hasil FE pada simulator komersial tidak dapat diketahui. Dari perbedaan hasil ini
dapat diketahui bahwa hasil perhitungan metode horner telah mendekati valid.