Optimasi Pengembangan Menggunakan Metoda Injeksi Air dilapangan X
Categorie(s):
TP, 2019
Author(s):
MUHAMMAD LUKMAN NUR HAKIM, 1501172
Advisor:
Mohammad Lutfi, S.Si., M.Si
Firdaus, ST., MT
Firdaus, ST., MT
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Water Flooding, Peripheral, Recovery Factor
DOI:
Abstract :
Didalam usaha MIGAS pengangkatan fluida yang berasal dari Reservoir
menuju ke atas permukaan dilakukan dengan bermacam cara, umumnya tahaptahap kegiatan produksi didalam usaha migas telah dibagi menjadi tiga, Primary
Recovery, Secondary Recovery dan Tertiary Recovery. Primary recovery, dalam
usaha ini Fluida reservoir terangkat secara natural flow karena tekanan reservoir
yang cukup besar. Namun biasanya hal ini tidak bertahan cukup lama, seiring
berjalannya waktu tekanan akan turun dan produksi pun akan menurun. Untuk
mengatasi hal tersebut usaha yang di lakukan dengan menambahkan tekanan
reservoir akan dilakukan, dan usaha ini dikenal dengan usaha water flooding atau
menginjeksi air ke reservoir.
Water flooding atau Metode injeksi air merupakan salah satu metoda
perolehan minyak tahap kedua (secondary recovery) yang sering digunakan pada
reservoir karena harganya yang murah dan juga memiliki efisiensi pendesakan yang
lebih besar sehingga akan menguntungkan secara ekonomis. Dalam penelitian ini
dilakukan injeksi air dengan menggunakan pola injeksi peripheral. Dimana injeksi
sumur dilakukan dengan menginjeksikan air 500 BLPD di setiap sumur.
Dari penelitian ini didapatkan hasil simulasi reservoir yang optimum
diterapkan pada lapangan X yaitu injeksi air dengan pola peripheral dengan laju
injeksi air sebesar 500 BLPD dan perolehan kumulatif produksi minyak sebesar
3,198,963.80 STB dengan Recovery Factor sebesar 12.07%
menuju ke atas permukaan dilakukan dengan bermacam cara, umumnya tahaptahap kegiatan produksi didalam usaha migas telah dibagi menjadi tiga, Primary
Recovery, Secondary Recovery dan Tertiary Recovery. Primary recovery, dalam
usaha ini Fluida reservoir terangkat secara natural flow karena tekanan reservoir
yang cukup besar. Namun biasanya hal ini tidak bertahan cukup lama, seiring
berjalannya waktu tekanan akan turun dan produksi pun akan menurun. Untuk
mengatasi hal tersebut usaha yang di lakukan dengan menambahkan tekanan
reservoir akan dilakukan, dan usaha ini dikenal dengan usaha water flooding atau
menginjeksi air ke reservoir.
Water flooding atau Metode injeksi air merupakan salah satu metoda
perolehan minyak tahap kedua (secondary recovery) yang sering digunakan pada
reservoir karena harganya yang murah dan juga memiliki efisiensi pendesakan yang
lebih besar sehingga akan menguntungkan secara ekonomis. Dalam penelitian ini
dilakukan injeksi air dengan menggunakan pola injeksi peripheral. Dimana injeksi
sumur dilakukan dengan menginjeksikan air 500 BLPD di setiap sumur.
Dari penelitian ini didapatkan hasil simulasi reservoir yang optimum
diterapkan pada lapangan X yaitu injeksi air dengan pola peripheral dengan laju
injeksi air sebesar 500 BLPD dan perolehan kumulatif produksi minyak sebesar
3,198,963.80 STB dengan Recovery Factor sebesar 12.07%