SISTEM PENGENDALIAN ATOMIZING STEAM MENGGUNAKAN 01-PDIC-096 A/B PADA FURNACE F-1-01A RU V BALIKPAPAN
Categorie(s):
TIEM, 2021
Author(s):
IBNU WAHYUDI, 1702008
Advisor:
Bambang Sugeng, ST., MT
A.M. Miftahul Huda, S.Si., M.Si
A.M. Miftahul Huda, S.Si., M.Si
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Furnace, control, sistem, steam, transmitter
DOI:
Abstract :
Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Otomatisasi sistem kontrol bisa
menggunakan banyak pengendali, salah satu contohnya adalah DCS (Distributed
Control System), Mikrokontroler dan lain-lain. Sistem otomisasi tersebut
mengendalikan seluruh kegiatan proses yang ada pada masing-masing peralatan
kilang. Furnace yang merupakan salah satu peralatan kilang juga menggunakan
DCS (Distributed Control System) untuk mengendalikan proses operasinya, seperti
pada proses Atomizing Steam, supply fuel gas dan fuel oil, dan kontrol pada
differential pressure transmitter di lapangan. Dalam pengendaliannya differential
pressure transmitter menggunakan single loop control (kontrol feedback). Pada
saat differential pressure transmitter mendeteksi adanya error maka DCS
(Distributed Control System) selaku controller akan memanipulasi harga MV
(manipulated value) agar terjadi kesesuaian antara harga SV (set point value) dan
PV (present value). Cepat atau lambatnya terdeteksi suatu error berhubungan erat
dengan damping time suatu transmitter. Oleh karena itu damping time sebaiknya
diset pada nilai yang benar agar keakuratan pembacaan yang ada di lapangan sesuai
dengan yang terpantau di control room.
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Otomatisasi sistem kontrol bisa
menggunakan banyak pengendali, salah satu contohnya adalah DCS (Distributed
Control System), Mikrokontroler dan lain-lain. Sistem otomisasi tersebut
mengendalikan seluruh kegiatan proses yang ada pada masing-masing peralatan
kilang. Furnace yang merupakan salah satu peralatan kilang juga menggunakan
DCS (Distributed Control System) untuk mengendalikan proses operasinya, seperti
pada proses Atomizing Steam, supply fuel gas dan fuel oil, dan kontrol pada
differential pressure transmitter di lapangan. Dalam pengendaliannya differential
pressure transmitter menggunakan single loop control (kontrol feedback). Pada
saat differential pressure transmitter mendeteksi adanya error maka DCS
(Distributed Control System) selaku controller akan memanipulasi harga MV
(manipulated value) agar terjadi kesesuaian antara harga SV (set point value) dan
PV (present value). Cepat atau lambatnya terdeteksi suatu error berhubungan erat
dengan damping time suatu transmitter. Oleh karena itu damping time sebaiknya
diset pada nilai yang benar agar keakuratan pembacaan yang ada di lapangan sesuai
dengan yang terpantau di control room.