ANALISA KANDUNGAN GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S) TERHADAP KECEPATAN ANGIN DI PERUM KORPRI
Categorie(s):
TIEM, 2021
Author(s):
RAMA AGUNG, 1802021
Advisor:
Riza Hadi Saputra, ST., MT
Dawi Yanti, S.Pd., M.Pd
Dawi Yanti, S.Pd., M.Pd
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
H2S, Gas Hidrogen Sulfida, Pencemaran, Angin, Kecepatan
DOI:
Abstract :
Dalam pelaksanaan tugas akhir yang menggunakan pendekatan kuantitatif kali ini,
mahasiswa menggunakan metode obsevasi atau pengamatan secara langsung
dengan menganalisa pencemaran udara, khususnya kandungan gas hidrogen sulfida
(H2S) terhadap kecepatan angin pada wilayah perumahan korpri, tepatnya di Jalan
Wilis Mukti 1, RT.26 Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur 76115 dengan menggunakan alat ukur Multimeter
Gas Detektor (Compound Gas Monitor WT8811) dan Anemometer. Hidrogen
sulfida( H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau
seperti telur busuk, gas (H2S) ini juga beracun jika terhirup secara berlebih oleh
makhluk hidup, gas hidrogen sulfida ini dihasilkan dari proses swabakar
disebabkan karena aktifitas oksigen yang bereaksi dengan karbon yang ada dalam
batubara yang kemudian menghasilkan gas hidrogen sulfida. Spontaneous
combustion (swabakar) merupakan proses terbakar dengan sendirinya batubara
akibat reaksi oksidasi eksotermis yang terus menyebabkan kenaikan
temperature.dan mengukur kecepatan angin menggunakan Anemometer dan
penyebaran gas hidrogen sulfida di perum korpri.
mahasiswa menggunakan metode obsevasi atau pengamatan secara langsung
dengan menganalisa pencemaran udara, khususnya kandungan gas hidrogen sulfida
(H2S) terhadap kecepatan angin pada wilayah perumahan korpri, tepatnya di Jalan
Wilis Mukti 1, RT.26 Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota
Balikpapan, Kalimantan Timur 76115 dengan menggunakan alat ukur Multimeter
Gas Detektor (Compound Gas Monitor WT8811) dan Anemometer. Hidrogen
sulfida( H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau
seperti telur busuk, gas (H2S) ini juga beracun jika terhirup secara berlebih oleh
makhluk hidup, gas hidrogen sulfida ini dihasilkan dari proses swabakar
disebabkan karena aktifitas oksigen yang bereaksi dengan karbon yang ada dalam
batubara yang kemudian menghasilkan gas hidrogen sulfida. Spontaneous
combustion (swabakar) merupakan proses terbakar dengan sendirinya batubara
akibat reaksi oksidasi eksotermis yang terus menyebabkan kenaikan
temperature.dan mengukur kecepatan angin menggunakan Anemometer dan
penyebaran gas hidrogen sulfida di perum korpri.