ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU TRANSESTERIFIKASI PEMBUATAN BIOFUEL MINYAK JELANTAH
Categorie(s):
TPM, 2021
Author(s):
HARDVEY FRANSISKUS, 1603035
Advisor:
Junety Monde, ST.,MT
Eka Megawati, S.Pd.Si., M.Pd
Eka Megawati, S.Pd.Si., M.Pd
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Transesterifikasi, Biodisel, Suhu, Minyak Jelantah
DOI:
Abstract :
Minyak nabati memiliki potensi yang cukup besar sebagai bahan bakar alternatif salah
satunya yaitu sebagai bahan baku pembuatan biodisel. Penggunaan minyak jelantah
sangat menguntungkan dikarenakan biaya produksi biodiesel dapat dikurangi
sebanyak 60 sampai 70 % dan biodisel memiliki kelebihan untuk lingkungan
dikarenakan biodisel merupakan green fuel yang sifatnya ramah untuk lingkungan
karna tidak beracun dan terbiodegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
minyak jelantah hasil penggorengan dari beberapa sumber yang dikumpulkan diolah
kembali menjadi biodisel dengan menggunakan metode transesterifikasi dengan suhu
yang bervariasi antara lain 45 C, 50C, 55C, 60C, 65C, dalam kurun waktu 90
menit dengan perputaran 500rpm di tekanan 1atm dan dengan ditambahkan katalis
NaOH. Dari variasi suhu tersebut didapatkan hasil terbaiknya yang berada di suhu
65C dengan analisa flash point di temperatur 132 C, analisa densitas 24,85gr/ml,
analisa bilangan asam 1.4mg/KOHminyak, dan angka penyabunan di 5.1 mgKOH/g
satunya yaitu sebagai bahan baku pembuatan biodisel. Penggunaan minyak jelantah
sangat menguntungkan dikarenakan biaya produksi biodiesel dapat dikurangi
sebanyak 60 sampai 70 % dan biodisel memiliki kelebihan untuk lingkungan
dikarenakan biodisel merupakan green fuel yang sifatnya ramah untuk lingkungan
karna tidak beracun dan terbiodegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
minyak jelantah hasil penggorengan dari beberapa sumber yang dikumpulkan diolah
kembali menjadi biodisel dengan menggunakan metode transesterifikasi dengan suhu
yang bervariasi antara lain 45 C, 50C, 55C, 60C, 65C, dalam kurun waktu 90
menit dengan perputaran 500rpm di tekanan 1atm dan dengan ditambahkan katalis
NaOH. Dari variasi suhu tersebut didapatkan hasil terbaiknya yang berada di suhu
65C dengan analisa flash point di temperatur 132 C, analisa densitas 24,85gr/ml,
analisa bilangan asam 1.4mg/KOHminyak, dan angka penyabunan di 5.1 mgKOH/g