ANALISA PENAMBAHAN GLYCOL BERDASARKAN KENAIKAN TEMPERATURE PADA DEHYDRATION UNIT MUTIARA CENTRAL PLANT AREA ( STUDI KASUS PT. PERTAMINA HULU SANGA SANGA)

Categorie(s):
   TPM, 2021
Author(s):
   IHZA ZAKI SAFARI, 1703048
Advisor:
Resmihadi, SST., MT
Selvia Sarungu’, ST., MT
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Gas alam, proses dehidrasi, temperature, triethylene glycol
DOI:
Abstract :
Gas alam yang dihasilkan dari proses produksi masih memiliki kandungan air yang cukup tinggi didalamnya. Adanya kandungan air di gas alam cukup beresiko karena dapat menyebabkan korosi pada alat. Oleh karena itulah kandungan air harus diminimalisir dengan proses dehidrasi. Tujuan dari proses dehidrasi ini untuk mengetahui total kandungan air dan kandungan air yang dapat dihilangkan serta menganalisa laju sirkulasi triethylene glycol (TEG) yang dibutuhkan untuk menghilangkan kandungan air dalam proses dehidrasi gas alam tersebut.
Proses dehidrasi gas alam dilakukan menggunakan data sample dari PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga pada bulan November 2020 dengan menghitung water content removed dari setiap temperature yang ada. Berdasarkan perhitungan water content removed dari setiap kenaikan temperature yakni pada temperature 1 (28,89 ) water content removed sebesar 14,02 lb/MMscf, temperature 2 (29,4 ) sebesar 19,78 lb/MMscf, temperature 3 (30 )
sebesar 20,85 lb/MMscf, temperature 4 (30,56 ) sebesar 21,46 lb/MMscf, temperature 5 (31,1 ) sebesar 32,55 lb/MMscf dan pada temperature 6 (31,1 ) sebesar 33,32 lb/MMscf. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan temperature maka kandungan air yang ingin dihilangkan juga semakin bertambah sehingga semakin banyak laju alir TEG yang dibutuhkan pada proses dehidrasi gas.