OPTIMASI KINERJA NAPHTHA SPLITTER REBOILER E-3-15 A/B DENGAN MENAIKKAN TEMPERATURE PADA TUBE (STUDI KASUS DI UNIT HCC PT. PERTAMINA (PERSERO) RU V BALIKPAPAN)
Categorie(s):
TPM, 2021
Author(s):
REIHANA APRILIA, 1603015
Advisor:
Yuniarti, ST., M.Eng
Dr. Bustam Sulaiman, ST.,M.Si
Dr. Bustam Sulaiman, ST.,M.Si
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Hydrocracking Unibon, Reboiler, Fouling Facto
DOI:
Abstract :
Proses fraksinasi merupakan proses pemisahan berdasarkan titik didih
suatu masing-masing fluida, PT.Pertamina (Persero) RU V Balikpapan pada
unit HCC (Plant 3) memiliki kolom fraksinasi yang ditunjang oleh peralatan
pengolahan migas berupa Splitter Reboiler E-3-15 A/B. Reboiler merupakan
suatu alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali serta
menguapkan sebagian cairan yang diproses. Metode yang digunakan adalah
menaikkan temperature pada tube. Langkah pertama dalam perhitungannya
yaitu menghitung neraca panas, nilai LMTD, temperatur kalorik, luas aliran,
kecepatan aliran massa, reynold number, koefisien perpindahan panas,
temperatur dinding tube, ratio fluida luar dan dalam tube, koefisien
perpindahan panas terkoreksi, koefisien clean overall, koefisien dirt overall
dan fouling factor. Dilakukan optimasi dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan kinerja dari reboiler. Dalam melakukan perhitungan optimasi,
dilakukan dengan 4 kali percobaan dengan menaikkan temperature pada tube
(1) dari 260F, 290F, 320F dan 350F. Berdasarkan metode tersebut,
didapatkan hasil perhitungan fouling factor sebesar 2.4740, 0.3937, 0.3779
dan 0.7490. Sehingga fouling factor maksimum didapatkan pada temperature
320F
suatu masing-masing fluida, PT.Pertamina (Persero) RU V Balikpapan pada
unit HCC (Plant 3) memiliki kolom fraksinasi yang ditunjang oleh peralatan
pengolahan migas berupa Splitter Reboiler E-3-15 A/B. Reboiler merupakan
suatu alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali serta
menguapkan sebagian cairan yang diproses. Metode yang digunakan adalah
menaikkan temperature pada tube. Langkah pertama dalam perhitungannya
yaitu menghitung neraca panas, nilai LMTD, temperatur kalorik, luas aliran,
kecepatan aliran massa, reynold number, koefisien perpindahan panas,
temperatur dinding tube, ratio fluida luar dan dalam tube, koefisien
perpindahan panas terkoreksi, koefisien clean overall, koefisien dirt overall
dan fouling factor. Dilakukan optimasi dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan kinerja dari reboiler. Dalam melakukan perhitungan optimasi,
dilakukan dengan 4 kali percobaan dengan menaikkan temperature pada tube
(1) dari 260F, 290F, 320F dan 350F. Berdasarkan metode tersebut,
didapatkan hasil perhitungan fouling factor sebesar 2.4740, 0.3937, 0.3779
dan 0.7490. Sehingga fouling factor maksimum didapatkan pada temperature
320F