PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI AZOTOBZCTER TERHADAP PENURUNAN LOGAM, BERAT Cr (VI) DAN Fe (III) PADA LIMBAH CAIR DARI TAMBANG LIAR
Categorie(s):
TPM, 2021
Author(s):
MELLIYANA VALENCIA, 1803032
Advisor:
Prapti Ira Kumalasari, S.Pd., M.Pd
Junety Monde, ST., MT
Junety Monde, ST., MT
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
Bioremidiasi, Azotobacter, Logam Berat, Kromium, Besi, Air tercemar
DOI:
Abstract :
Indonesia merupakan negara yang terkenal akan sumber daya alam. Salah satunya
batubara, dimana batubara merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan
dapat mengantisipasi krisis energi. Meningkatnya kebutuhan batubara
menyebabkan perusahaan dan warga melakukan pertambangan liar. Kegiatan
pertambangan batubara ini memungkinkan timbulnya pencemaran logam berat,
salah satunya logam berat Cr (VI) dan Fe (III). Salah satu teknik pengelolahan
limbah yang mengandunglogam berat ialah bioremidiasi, dimana Teknik ini lebih
ekonomis dibandingkan dengan teknik pengelolahan lainnya. Teknik bioremidiasi
memanfaatkan bakteri azotobacter yang memiliki kemampuan menurunkan kadar
logam Cr(VI) dan Fe(III). Penelitian ini menganalisa pengaruh penambahan bakteri
azotobacter terhadap penurunan logam berat Cr(VI) dan Fe(III) pada air tercemar.
Penelitian ini menggunakan variasi penambahan jumlah bakteri azotobacter
sebesar 20% dan 22,5%. Proses bioremidiasi ini dilakukan dengan skala
laboratorium dala waktu 15 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
penambahan bakteri azotobacter terhadap penurunan logam berat Cr (VI) dan Fe
(III), pH dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi
logam berat Cr(VI) pada penambahan konsentrasi bakteri 20% dan 22,5% sebesar
4,2 mg/l 4,8 mg/l dan penurunan konsentrasi logam berat Fe (III) dengan
penambahan konsentrasi bakteri 20% dan 22,5% sebesar 7,1 mg/l 7,3 mg/l. Dari
penelitian ini dapat di simpulkan bahwa penambahan bakteri azotobacter ini
berpotensi untuk meningkatkan persentase penurunan logam berat. Hal ini
dikarenakan bakteri azotobacter ini resisten terhadap logam berat.
batubara, dimana batubara merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan
dapat mengantisipasi krisis energi. Meningkatnya kebutuhan batubara
menyebabkan perusahaan dan warga melakukan pertambangan liar. Kegiatan
pertambangan batubara ini memungkinkan timbulnya pencemaran logam berat,
salah satunya logam berat Cr (VI) dan Fe (III). Salah satu teknik pengelolahan
limbah yang mengandunglogam berat ialah bioremidiasi, dimana Teknik ini lebih
ekonomis dibandingkan dengan teknik pengelolahan lainnya. Teknik bioremidiasi
memanfaatkan bakteri azotobacter yang memiliki kemampuan menurunkan kadar
logam Cr(VI) dan Fe(III). Penelitian ini menganalisa pengaruh penambahan bakteri
azotobacter terhadap penurunan logam berat Cr(VI) dan Fe(III) pada air tercemar.
Penelitian ini menggunakan variasi penambahan jumlah bakteri azotobacter
sebesar 20% dan 22,5%. Proses bioremidiasi ini dilakukan dengan skala
laboratorium dala waktu 15 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
penambahan bakteri azotobacter terhadap penurunan logam berat Cr (VI) dan Fe
(III), pH dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi
logam berat Cr(VI) pada penambahan konsentrasi bakteri 20% dan 22,5% sebesar
4,2 mg/l 4,8 mg/l dan penurunan konsentrasi logam berat Fe (III) dengan
penambahan konsentrasi bakteri 20% dan 22,5% sebesar 7,1 mg/l 7,3 mg/l. Dari
penelitian ini dapat di simpulkan bahwa penambahan bakteri azotobacter ini
berpotensi untuk meningkatkan persentase penurunan logam berat. Hal ini
dikarenakan bakteri azotobacter ini resisten terhadap logam berat.