MENCEGAH RESIKO TERJEPITNYA PIPA BOR PADA PEKERJAAN WORKOVER

Categorie(s):
   TIEM, 2017
Author(s):
   MUHAMMAD LUTHFI, 1302119
Advisor:
BAMBANG SUGENG, ST., MT, WAHYU HENDRA GUNAWAN, S.Si., M.Si
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
WORKOVER, PUMP RATE, FLOW RATE
DOI:
Abstract :
Work Over adalah pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki/ menambah produksi dengan cara - cara mengubah atau mengolah zona produksi atau menganti zona produksi. Penentuan laju alir (flow rate) dari lumpur pemboran yang dipompakan akan sangat berpengaruh dalam pengangkatan cutting dari dasar lubang sumur ke permukaan. Semakin besar flow rate pompa yang digunakan maka kecepatan lumpur pemboran akan semakin besar juga dalam mengangkat cutting ke permukaan. Dikarenakan cutting mempunyai berat tertentu, maka cutting mempunyai kecenderungan untuk jatuh ke dasar lubang sumur melawan kecepatan aliran lumpur pemboran yang disirkulasikan ke permukaan, yang disebut dengan kecepatan slip (slip velocity) dari cutting tersebut. Kecepatan yang mengimbangi kecenderungan jatuhnya cutting ke dasar lubang sumur adalah kecepatan angkat (lifting velocity) dari lumpur pemboran, Oleh karena itu diperlukan nya aliran turbulent di setiap interval annulus agar cutting dapat terangkat dengan maksimal.
Dari hasil perhitungan mnggunakan flow rate 4 bpm annulus I dan ke II aliran yang terjadi yaitu turbulent tetapi di annulus ke III aliran yang terjadi aliran laminar. Maka perlu menambah flow rate menjadi 5 bpm dengan mempompakan mud 5 bpm hasil yang diperoleh aliran di ketiga annulus adalah turbulent, lebih baik dari menggunakan pompa 4 bpm. Dari hasil perbanding pump rate yang dilakukan hasil yang terbaik adalah menggunakan pompa dengan rate 5 bpm.