SISTEM KONTROL PADA PROSES PEMBAKARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BOILER MODULE I DI PT BADAK NGL BONTANG
Categorie(s):
TIEM, 2015
Author(s):
HALIM ACHMAD ALDARY, 1202111
Advisor:
MUHAMMAD SALEH, ST., MT, PARDJI, SST
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
BAHAN BAKAR, SISTEM PEMBAKARAN, OXYGEN ANALYZER
DOI:
Abstract :
ABSTRAK
Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang digunakan untuk memisahkan fluida antara fase gas (uap) dan fase cair (air). Fase gas dimanfaatkan oleh turbin agar dapat memutar rotor dari generator dan menghasilkan tenaga listrik. Dalam proses pembakaran boiler PT Badak NGL bahan bakar Boiler disuplai dari Boil Off Gas yang bersal dari proses train dan tangki LNG yang mana berguna untuk proses pembakaran,namun beberapa waktu terakhir ini Boil Off Gas tidak mampu menyuplai seluruh kebutuhan bahan bakar boiler, sehingga sebagian bahan bakar boiler disuplay dari Make Up Gas yang bersal langsung dari Feed Gas. Jumlah steam yang diproduksi tetap, namun jumlah bahan bakar yang digunakan bertambah, oleh karena itu Steam To Fuel Gas Ratio pada boiler bernilai rendah. Hal ini jelas menimbulkan kerugian bagi perusuhaan.
Diperlukan Oxygen Control pada tiap-tiap boiler untuk mengatur jumlah kadar oksigen yang masuk ke dalam ruang bakar, karena jumlah oksigen sangat mempengaruhi efisiensi dari proses pembakaran boiler. Jumlah oksigen yang tidak sesuai akan menyebabkan heat loss. Untuk bahan bakar gas, akses udara cukup 10-15%. Hal ini dapat dikendalikan dari ruang control dengan mengatur O2 sebesar 3 - 4%.
Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang digunakan untuk memisahkan fluida antara fase gas (uap) dan fase cair (air). Fase gas dimanfaatkan oleh turbin agar dapat memutar rotor dari generator dan menghasilkan tenaga listrik. Dalam proses pembakaran boiler PT Badak NGL bahan bakar Boiler disuplai dari Boil Off Gas yang bersal dari proses train dan tangki LNG yang mana berguna untuk proses pembakaran,namun beberapa waktu terakhir ini Boil Off Gas tidak mampu menyuplai seluruh kebutuhan bahan bakar boiler, sehingga sebagian bahan bakar boiler disuplay dari Make Up Gas yang bersal langsung dari Feed Gas. Jumlah steam yang diproduksi tetap, namun jumlah bahan bakar yang digunakan bertambah, oleh karena itu Steam To Fuel Gas Ratio pada boiler bernilai rendah. Hal ini jelas menimbulkan kerugian bagi perusuhaan.
Diperlukan Oxygen Control pada tiap-tiap boiler untuk mengatur jumlah kadar oksigen yang masuk ke dalam ruang bakar, karena jumlah oksigen sangat mempengaruhi efisiensi dari proses pembakaran boiler. Jumlah oksigen yang tidak sesuai akan menyebabkan heat loss. Untuk bahan bakar gas, akses udara cukup 10-15%. Hal ini dapat dikendalikan dari ruang control dengan mengatur O2 sebesar 3 - 4%.