Search Repository STTMIGAS Balikpapan

Untuk memenuhi kebutuhan air yang besar maka di perlukan sebuah penampungan air yang di sebut waduk atau bendungan, dalam bangunan waduk ada satu komponen yang sangat penting yaitu pintu air. Pintu air sudah ada sejak jaman dahulu, dimana jaman dahulu pintu air sangatlah sederhana, hal ini disebabkan sistem pintu air masih menggunakan cara manual. Dengan menggunakan metode otomatisasi, dirancang sebuah sistem monitoring ketinggian air pada waduk. Perancangan dari sistem ini yaitu dapat memonitoring ketinggian air secara otomatis menggunakan sensor ultrasonik, dan membuka pintu air secara otomatis ketika air di bendungan sudah mencapai level yang diinginkan. Dengan adanya perancangan sistem ini, dapat mengendalikan pintu air bendungan secara otomatis. Dalam pengujian alat ini sudah bisa membuka atau menutup secara otomatis sesuai batas ketinggian yang telah ditentukan. Setelah dilakukan pengujian alat rancang bangun otomasi pintu air waduk maka didapatkan hasil sebagai berikut : pintu air akan membuka 25% atau naik sebesar 0,9 cm dan motor servo bergerak sebesar 45 derajat pada saat jarak permukaan air dengan sensor ultrasonik sebesar 9,24 cm, pintu air akan membuka 50% atau naik sebesar 1,7 cm dan motor servo bergerak sebesar 90 derajat pada saat jarak permukaan air dengan sensor ultrasonik sebesar 8,56 cm, pintu air akan membuka 75% atau naik sebesar 2,6 cm dan motor servo bergerak sebesar 135 derajat pada saat jarak permukaan air dengan sensor ultrasonik sebesar 7,73 cm, pintu air akan membuka 100% atau naik sebesar 3,5 cm dan motor servo bergerak sebesar 180 derajat pada saat jarak permukaan air dengan sensor ultrasonik sebesar 7,05 cm.