OPTIMASI OPERASI HEATER 1-F-01 CRUDE DISTILLATION UNIT PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VII KASIM

Categorie(s):
   TPM, 2018
Author(s):
   MEIKY SAMBIRA
Advisor:
A.M Miftahul Huda, S.Si., M.Si., Elvis Ratta, ST., MT

ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Heater, Excess Air, Pana
DOI:
Abstract :
Crude Distillation Unit (CDU) merupakan unit distilasi atmosferik yang berada di Kilang RU VII Kasim. Unit CDU ini mengolah crude oil dengan kapasitas 10.000 bbl/hari yang menghasilkan beberapa produk BBM (fuel gas, light naptha, heavy naptha, kerosine, ADO/solar) dan NBBM (residue). Salah satu peralatan penting yang digunakan dalam proses di CDU adalah Heater 1-F-01 yang berfungsi untuk memanaskan umpan Crude Oil untuk selanjutnya dipisahkan produk-produknya berdasarkan titik didihnya di dalam kolom distilasi. Salah satu biaya operasi kilang cukup besar adalah pemakaian bahan bakar. Dengan semakin besarnya pemakaian serta semakin sedikitnya persediaan bahan bakar, masyarakat dunia pada umumnya mulai mengkampanyekan penghematan pemakaian bahan bakar sebagai sumber energi. Dengan latar belakang tersebut diatas, penulis mecoba untuk melakukan Optimasi Heater 1-F-01 CDU di Refinery Unit VII Kasim ditinjau dari kebutuhan udara pembakaran, dengan harapan bahwa kinerja heater dapat ditingkatakan. Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, yaitu : mengoptimalkan pemakaian udara pembakaran di Heater 1-F-01 CDU dan menghitung energi yang dapat dihemat setelah dilakukan simulasi secara teoritis pada udara pembakaran. Metode yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui udara pembakaran optimum adalah dengan menghitung neraca panas pada Heater 1-F-01 CDU dengan metode Heat Loss, kemudian menghitung excess udara optimum yang diperlukan untuk udara pembakaran, lalu melakukan simulasi penggunaan udara pembakaran dan menghitung kembali panas yang diserap gas asap berdasarkan acuan excess udara optimum, terakhir melakukan perhitungan panas yang dihemat. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa : Excess udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dapat diturunkan dari 25,05 % menjadi 13,00 %. Dengan melakukan simulasi pemakaian udara pembakaran sesuai dengan excess udara optimum sebesar 13,00 % maka penghematan energi adalah sebesar 29.515,79 Kcal/jam atau sebesar Rp 33.421.702,98 /tahun.