EVALUASI HEAT EXCHANGER 1-E-11A AREA CRUDE DISTILLATION UNIT STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU VII KASIM

Categorie(s):
   TPM, 2018
Author(s):
   REZA KUSUMA, 1503013
Advisor:
Zuhri Swidhonarko, SST.,MT., A.M. Miftahul Huda, S.Si., M.Si
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Alat Penukar Kalor, Evaluasi, Temperature
DOI:
Abstract :
Heat Exchanger merupakan alat penukar kalor yang mempunyai peran untuk memindahkan energi panas (pemanasan awal untuk crude oil) dari suatu fluida ke fluida yang lain yang berbeda temperaturenya yang dipisahkan oleh suatu sekat pemisah. Tipe shell and tube heat exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang banyak digunakan pada suatu proses petroleum serta industri kimia. Dengan mengetahui data spesifikasi dan data fluida yang ada, maka dapat dihitung efisiensi dan upaya mengevaluasi alat penukar kalor berdasarkan data aktual di lapangan. Dari hasil Evaluasi Heat Exchanger 1-E- 11A dengan data aktual agustus 2017 pada PT. Pertamina RU VII Kasim didapat presentase efisiensi efektif dari peralatan sebesar 69,28 % setelah itu didapat pula hasil panas yang tidak dapat dimanfaatkan sebesar 23,72 % besar presentase pada panas yang kelingkungan pada peralatan 596.896 btu/jam. Kemudian dalam menentukan kesimpulan dari penulisan ini maka nilai pressure drop dan dirt factor pada peralatan harus diketahui berdasarkan data yang aktual serta dicocokkan dengan desain peralatan untuk mengetahui apakah performance pada peralatan sudah melebihi dari pada desain pelatan. Dengan data aktual pada bulan agustus terhitung tanggal 12 sampai dengan 17 agustus 2017 didapat nilai ?P dan Rd sebesar 23,89 Psi pada bagian shell dan 3,30 Psi pada bagian tube dan nilai dirt factor sebesar 0,02186 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pressure drop pada peralatan 1-E-11A sudah melebihi standart yang ditentukan pada alat, sedangkan nilai faktor pengotor pada peralatan 1-E-11A sebesar 0,02186 sedangkan yang diijinkan pada peralatan 0,0040 pada shell dan 0,0030 pada tube hal ini kemudian dapat disimpulkan bahwa besar nilai dirt faktor sudah melebihi standart peralatan. Untuk itu perlu diberlakukan upaya evaluasi secara periodik dan upaya untuk cleaning peralatan secara berkala.