EVALUASI FOULING FACTOR DAN PRESURE DROP HEAT EXCHANGER E-201-03 CRUDE OIL DENGAN KEROSINE DI CDU V DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REVENERY UNIT V BALIKPAPAN
Categorie(s):
TPM
Author(s):
MUHAMMAD SHAHAB
Advisor:
ZUHRI SWIDHONARKO, AFRIDA
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
FOULING FACTOR, PRESSURE DROP, HEAT EXCHANGER , CRUDE OIL, KEROSINE
DOI:
Abstract :
Heat Eschanger suatu Alat penukar panas yang memanfaatkan Temperture
fluida untuk memanaskan fluida yang bertemperature lebih rendah.Tipe heat
exchanger yang akan dibahas adalah tipe shell and tube. Shell and tube heat
exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang banyak digunakan pada
suatu proses seperti petroleum, industri kimia. Fouling factor merupakan faktor
pengkotor yang terdapat didalam ataupun diluar pipa/tube heat exchanger seperti
endapan/kerak yang bisa menghambat perpindahan panas. Dalam perhitungan
Evaluasi Fouling Factor and Pressure Drop sangat dibutuhkan karena suatu alat
akan memiliki tahanan energi dan akan menghambat sebuah perpindahan panas
ke tiap fluida yang dialirkan. Ini akan menjadi tidak efesien karena hantaran
panas akan berkurang dan untuk itulah dilakukan evaluasi dimana jika nilai Rd
lebih kecil dari pada Rd design maka alat penukar kalor masih dalam batas
kelayakan untuk beroperasi, apabila Rd dari alat penukar kalor melebihi dari
batas design maka alat harus segera di bersihkan agar tidak menganggu proses
yang ada. Dari data design fouling factor yang ditentukan adalah 0.1168
hr.ft2.oF/BTU dan data perhitungannya sebesar 0.1060 hr.ft2.oF/BTU.
fluida untuk memanaskan fluida yang bertemperature lebih rendah.Tipe heat
exchanger yang akan dibahas adalah tipe shell and tube. Shell and tube heat
exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang banyak digunakan pada
suatu proses seperti petroleum, industri kimia. Fouling factor merupakan faktor
pengkotor yang terdapat didalam ataupun diluar pipa/tube heat exchanger seperti
endapan/kerak yang bisa menghambat perpindahan panas. Dalam perhitungan
Evaluasi Fouling Factor and Pressure Drop sangat dibutuhkan karena suatu alat
akan memiliki tahanan energi dan akan menghambat sebuah perpindahan panas
ke tiap fluida yang dialirkan. Ini akan menjadi tidak efesien karena hantaran
panas akan berkurang dan untuk itulah dilakukan evaluasi dimana jika nilai Rd
lebih kecil dari pada Rd design maka alat penukar kalor masih dalam batas
kelayakan untuk beroperasi, apabila Rd dari alat penukar kalor melebihi dari
batas design maka alat harus segera di bersihkan agar tidak menganggu proses
yang ada. Dari data design fouling factor yang ditentukan adalah 0.1168
hr.ft2.oF/BTU dan data perhitungannya sebesar 0.1060 hr.ft2.oF/BTU.