EVALUASI PENURUNAN PERFORMA BIT PDC PADA PEMBORAN SUMUR Y-1 LAPANGAN ML BERDASARKAN METODE COST PER METER (CPM)

Categorie(s):
   TP
Author(s):
   Rusandi
Advisor:
Karmila, ST.,MT , Abdi Suprayitno,ST.,M,Eng
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
Bit, Formasi Batuan, Rate Of Penetration, Cost Per Meter.
DOI:
Abstract :
Sumur Y-1 merupakan sumur eksploitasi yang dibor pada tahun 2011 dengan target kedalaman 1510 m atau sekitar 4922 feets. Sumur Y-1 ini terletak di daerah sangasanga pada cekungan kutai. Stratigrafi dari sumur ini terletak pada formasi group Balikpapan dengan batuan penyusun batu pasir dan batu serpih dengan lapisan tipis batubara. Seluruh komponen diendapkan pada lingkungan delta pada masa miosen tengah hingga miosen akhir. Evaluasi yang dilakukan pada sumur Y-1 adalah mengevaluasi kembali penggunaan bit PDC yang digunakan selama proses pemboran pada sumur Y-1. Penggunaan bit PDC pada pemboran sumur Y-1 di lapangan ML ini dimulai dari trayek kedalaman sumur 290 m hingga 1510 m. Pertama dengan menggunakan bit 12 dengan trayek kedalaman dari 290m sampai 1145 m, dan dilanjutkan dengan bit 8 hingga kedalaman 1510m. Namun pada trayek pemboran dengan bit 12 belum mencapai target kedalaman yang diinginkan, terjadi pergantian bit dikedalaman 906m. Karena terjadi pergantian tersebut perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ini berdasarkan metode Cost per Meter (CPM) dan dihubungkan dengan stratigrafi batuan yang ditembus.. Hasil perhitungan dengan metode CPM tersebut diplotkan kedalam bentuk grafik. Nilai dari Cost per Meter pada kedalaman 906 m adalah sebesar US$ 2873,58 dengan total cost sudah mencapai US$231019.68. Dilakukan pergantian bit pada kedalaman tersebut dikarenakan hasil perhitungan yang didapatkan pada kedalaman 900 m hingga 906,42 m, tiap jamnya hanya terjadi penambahan antara 0,42 m, dan cost yang dihitung semakin bertambah dari $ 2526,04 $ 2873,58 dengan total cost US$231019.68 Trayek pemboran pada sumur Y-1 di lapangan ML banyak menembus formasi batuan shale yang tebal dan sisipan batubara. Pada kedalaman 872 m RPM ditingkatkan dari 80-105 menjadi 90-105 namun tidak terjadi peningkatan ROP. Jadi hal tersebutlah yang membuat bit mengalami penurunan performa, sehingga pada kedalaman 906,42 m dilakukan pergantian bit NB # 1, 12" dengan bit RR# 12".