PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN DARI 3 JENIS METODE DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK DI LAPANGAN ILH

Categorie(s):
   TI
Author(s):
   ALIEF FARAH ARIANI
Advisor:
ANDRY HALIM, BAMBANG SUGENG
ISSN/ISBN:

eISSN/eISBN:

Keyword(s):
DECLINE CURVE, EXPONENTIAL DECLINE, HYPERBOLIC DECLINE, HARMONIC DECLINE
DOI:
Abstract :
Cadangan produksi adalah perkiraan volume hidrokarbon (minyak, kondesat dan gas
alam) yang secara komersial dapat diambil dari volume hidrokarbon yang terakumulasi di
reservoir dengan metode operasi yang ada dan bersifat ekonomis. Cadangan dapat ditindak
lanjuti untuk dihitung apabila telah memenuhi beberapa kriteria, antara lain adalah telah
diketemukan (discovered), dapat diambil (recoverable), memenuhi syarat komersialitas
(commercial) dan adanya sejumlah volume yang tersisa (remaining).
Salah satu upaya untuk meramalkan cadangan produksi minyak bumi di masa depan
adalah dengan menerapkan metode decline curve. Metode decline curve merupakan salah satu
metode untuk memperkirakan besarnya cadangan minyak berdasarkan data-data produksi
setelah selang waktu tertentu. Fungsi analisa decline curve antara lain : mengetahui batas waktu
akhir produksi yang bernilai ekonomis, jumlah produksi pada titik batas economic limit, serta
mengetahui cadangan sisa dengan mengevaluasi sejarah produksi.
Hasil perhitungan dari perbandingan 3 jenis metode decline curve yaitu exponential
decline, hyperbolic decline dan harmonic decline, didapatkan nilai estimated ultimate recovery
(EUR) dengan metode exponential decline sebesar 586,384.28 bbl, dengan metode hyperbolic
decline sebesar 321,322.26 bbl sedangkan yang dihitung dengan metode harmonic decline
sebesar 300,250.97 bbl; nilai estimated remaining reserves (ERR) yang dihitung dengan metode
exponential decline sebesar 323,258.98 bbl, dengan metode hyperbolic decline sebesar
58,196.96 bbl dan dengan metode harmonic decline sebesar 37,125.67 bbl; nilai economic limit
dari 3 metode tersebut, memiliki qlimit yang sama sebesar 119.24 b/d; nilai life time production
dengan metode exponential decline selama 225.52 bulan atau 18.79 tahun, dengan metode
hyperbolic decline selama 190.28 bulan atau 15.86 tahun sedangkan yang dihitung dengan
metode harmonic decline selama 202.76 bulan atau 16.90 tahun.
Serta nilai recovery factor (RF) yang dihitung dengan metode exponential decline
sebesar 18.84%, dengan metode hyperbolic decline sebesar 10.32% dan dengan metode
harmonic decline sebesar 9.64%.