STUDI PENENTUAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI KAMPUNG BARU SERTA POTENSINYA DALAM PETROLEUM SYSTEM DI KELURAHAN SEPINGGAN BARU, KECAMATAN BALIKPAPAN SELATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Categorie(s):
TP
Author(s):
ADINA DWI LATIFA
Advisor:
ANDI WIJAYA, MOHAMMAD LUTHFI
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
LINGKUNGAN PENGENDAPAN, PETROLEUM SYSTEM, GAS BIOGENIK
DOI:
Abstract :
Gas biogenik merupakan energi alternatif yang cukup prospektif di Indonesia. Pada daerah penelitian yang merupakan Formasi Kampung Baru terdapat fenomena alam berupa semburan lumpur, air dan gas yang keluar di pemukiman masyarakat akibat pengeboran air dangkal. Fenomena ini merupakan suatu petunjuk mengenai keterdapatan potensi hidrokarbon di daerah penelitian. Untuk mengetahui potensi gas biogenik di daerah penelitian maka dilakukan penentuan lingkungan dan menent ukan keterdapatan potensi petroleum system.
Dalam penelitian ini penentuan lingkungan pengendapan menggunakan data hasil analisa singkapan (outcrop) yang diambil langsung dari lapangan dan data core. Untuk menentukan keterdapatan potensi petroleum system menggunakan data log sumur.
Dari hasil analisa, daerah penelitian merupakan lingkungan pengendapan transisi yang berpotensi akan kehadiran gas dangkal karena keterdapatan batubara dan lempung karbonan yang membentuk gas biogenik di kedalaman < 100 m. Hasil analisa laboratorium menunjukkan batubara yang terdapat di daerah penelitian memiliki nilai kalori 5140 5270 yang termasuk dalam peringkat sub bituminus. Dimana peringkat sub bituminus memiliki potensi gas yang sedikit lebih tinggi.
Dalam penelitian ini penentuan lingkungan pengendapan menggunakan data hasil analisa singkapan (outcrop) yang diambil langsung dari lapangan dan data core. Untuk menentukan keterdapatan potensi petroleum system menggunakan data log sumur.
Dari hasil analisa, daerah penelitian merupakan lingkungan pengendapan transisi yang berpotensi akan kehadiran gas dangkal karena keterdapatan batubara dan lempung karbonan yang membentuk gas biogenik di kedalaman < 100 m. Hasil analisa laboratorium menunjukkan batubara yang terdapat di daerah penelitian memiliki nilai kalori 5140 5270 yang termasuk dalam peringkat sub bituminus. Dimana peringkat sub bituminus memiliki potensi gas yang sedikit lebih tinggi.