Search Repository STTMIGAS Balikpapan

Metode pengangkatan yang digunakan pada sumur R-19 adalah Electric
Submersible Pump (ESP) dengan jenis Reda GN-1600/165 stages yang terpasang pada
kedalaman 8338 ft. Untuk mengetahui apakah kapasitas pompa yang terpasang maka
perlu dilakukan evaluasi dan optimasi atau perencanaan ulang pada ESP yang terpasang
untuk mendapatkan laju produksi yang optimal.
Pada tahap awal evaluasi dan optimasi ESP yang dilakukan yaitu menentukan
produktivitas formasi sumur R-19 berdasarkan kurva IPR menggunakan metode Vogel.
Pada tahap evaluasi diketahui Qactual sebesar 545 BFPD dan perencanaan ulang pompa
dilakukan dengan mengubah Tipe Pompa, Jumlah Stages dan Frekuensi yang digunakan.
Sumur R-19 memiliki laju produksi maksimum sebesar 2090.7 BFPD dengan
Q actual sebesar 545 BFPD. Setelah itu dilakukan pengaturan ulang pada pompa dengan
mengubah tipe pompa menjadi Centrilift K16SPHB menggunakan 167 stages pada
frekuensi 50 Hz, dan didapatkan laju produksi sebesar 1851.97 BFPD.

Artificial Lift method in R-19 well is Electric Submersible Pump (ESP) with
pump type REDA GN-1600/165 stages installed at 8338 ft open depth. To determine
whether the capacity of the installed pump is suitable with the production rate that
produced, evaluation and optimization or re-design to the installed ESP is necessary to
get the optimal production rate.
The first step in evaluation and re-design of ESP is to determining the
productivity of the R-19 well formation based on IPR curve using vogel method. At the
step of evaluation, we know that Qactual is 545 BFPD and the re-design pump is done
by changing the pump type, number of stages and frequency used.
The R-19 well has a maximum production rate 2090.7 BFPD with Qactual
545 BFPD . After that, re-arrangement the pump by changing the type of pump to
Centrilift K16SPHB using 167 number of stages at 50 Hz frequency, and obtained the
production rate 1851.97 BFPD.