DESAIN PEMBORAN BERARAH ('S' SHAPE) PADA SUMUR "X" DI LAPANGAN "Y" DENGAN METODE RADIUS OF CURVATURE
Categorie(s):
TP
Author(s):
ARTHA ELOK PRIBADI
Advisor:
ANDI JUMARDI, ELTIMEYANSI CRISYE
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
PEMBORAN BERARAH, RADIUS OF CURVATURE
DOI:
Abstract :
Pemboran berarah adalah suatu teknik membelokkan lubang sumur untuk
kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak
secara vertical. Dalam membor suatu formasi, selalu diinginkan lubang vertikal,
namun karena alasan-alasan yang menyangkut faktor geologis, faktor topografis,
faktor ekonomis, dan lain-lain maka pemboran berarah menjadi salah satu pilihan.
Masalah akan timbul dimana lintasan yang terbentuk tidak sesuai dengan yang
direncanakan, meskipun target kedalaman formasi yang diinginkan tercapai. Hal
ini dapat berpengaruh pada bertambahnya waktu operasi yang tidak produktif dan
tentunya biaya pemboran yang semakin bertambah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka survey pemboran harus dilakukan
untuk melihat arah penyimpangan lintasan dan mengarahkan pemboran kembali
pada lintasan yang direncanakan.Metode yang digunakan dalam perhitungan
lintasan pemboran didasarkan pada metode Minimum of Curvature.
Di dalam penulisan ini mencoba untuk melihat penerapan dari suatu
perencanaan lintasan pemboran berarah dan melakukan evaluasi keberhasilan
perencanaan lintasan pemboran yang hasilnya diharapkan dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dan menjadikan operasi pemboran lebih efektif
dan efisien.
Desain yang direncanakan untuk sumur X adalah build-hold-and drop tipe
??S, desain ini dipilih untuk menghindari zona shallow gas pada kedalaman 1723
mTVD/5653.163 ftTVD. Setelan melakukan perhitungan dan perancangan untuk
sumur X diperoleh nilai azimuth 21.3965, inklinasi 30,7929, horizontal departure
5263.0782 ft dan target depth atau measure depth 12648.2857 ft.
kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak
secara vertical. Dalam membor suatu formasi, selalu diinginkan lubang vertikal,
namun karena alasan-alasan yang menyangkut faktor geologis, faktor topografis,
faktor ekonomis, dan lain-lain maka pemboran berarah menjadi salah satu pilihan.
Masalah akan timbul dimana lintasan yang terbentuk tidak sesuai dengan yang
direncanakan, meskipun target kedalaman formasi yang diinginkan tercapai. Hal
ini dapat berpengaruh pada bertambahnya waktu operasi yang tidak produktif dan
tentunya biaya pemboran yang semakin bertambah.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka survey pemboran harus dilakukan
untuk melihat arah penyimpangan lintasan dan mengarahkan pemboran kembali
pada lintasan yang direncanakan.Metode yang digunakan dalam perhitungan
lintasan pemboran didasarkan pada metode Minimum of Curvature.
Di dalam penulisan ini mencoba untuk melihat penerapan dari suatu
perencanaan lintasan pemboran berarah dan melakukan evaluasi keberhasilan
perencanaan lintasan pemboran yang hasilnya diharapkan dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dan menjadikan operasi pemboran lebih efektif
dan efisien.
Desain yang direncanakan untuk sumur X adalah build-hold-and drop tipe
??S, desain ini dipilih untuk menghindari zona shallow gas pada kedalaman 1723
mTVD/5653.163 ftTVD. Setelan melakukan perhitungan dan perancangan untuk
sumur X diperoleh nilai azimuth 21.3965, inklinasi 30,7929, horizontal departure
5263.0782 ft dan target depth atau measure depth 12648.2857 ft.