EVALUASI PENURUNAN PERFORMA MATA BOR DI SECTION 12.25 PADA SUMUR A-1 LAPANGAN MICHAEL MENGGUNAKAN METODE COST PER FOOT
Categorie(s):
TP
Author(s):
MICHAEL ANGGI
Advisor:
KARMILA, MIRZA
ISSN/ISBN:
eISSN/eISBN:
Keyword(s):
PENURUNAN PERFORMA, MATA BOR, COST PER FOOT
DOI:
Abstract :
Operasi pemboran (Drilling Operation) adalah suatu kegiatan yang
merupakan langkah awal dari kegiatan-kegiatan lain dalam industri
perminyakan, dalam upaya untuk memperoleh suatu hasil yang diharapkan. Di
dalam operasi pemboran, perencanaan dan perhitungan yang tepat merupakan
kunci dari keberhasilan dari proses tersebut. Untuk melakukan perencanaan dan
perhitungan yang tepat, diperlukan data hasil dari sebuah evaluasi sebelum
maupun sesudah dilakukannya` pemboran.
Setelah dilakukan pemboran juga perlu dilakukan evaluasi sebagai
pengkoreksian yang nantinya hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai
referensi untuk pemboran selanjutnya. Banyak hal yang dapat dievaluasi setelah
pemboran selesai, salah satunya adalah evaluasi terhadap pahat yang telah
dipilih dan digunakan dalam proses pemboran. Hal tersebut bertujuan untuk
memberikan penilaian apakah proses pemboran yang telah dilakukan sudah
efektif dan efisien sesuai dengan program yang direncanakan.
Pada tugas akhir ini, fokus dari evaluasi yang dilakukan adalah
mengevaluasi kembali penggunaan pahat PDC yang digunakan selama proses
pemboran pada sumur A-1. Penggunaan pahat PDC pada pemboran sumur A-1
di lapangan Michael ini dimulai dari trayek kedalaman sumur 951 ft hingga
4922 ft.
Pertama dengan menggunakan pahat 12 dengan trayek kedalaman
dari 951 ft sampai 3761 ft, dan dilanjutkan dengan pahat 8 hingga
kedalaman 6950 ft. Namun pada trayek pemboran dengan pahat 12 belum
mencapai target kedalaman yang diinginkan, terjadi pergantian pahat
dikedalaman 2981 ft. Karena terjadi pergantian tersebut perlu dilakukan
evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ini berdasarkan metode Cost per Foot (CPF).
merupakan langkah awal dari kegiatan-kegiatan lain dalam industri
perminyakan, dalam upaya untuk memperoleh suatu hasil yang diharapkan. Di
dalam operasi pemboran, perencanaan dan perhitungan yang tepat merupakan
kunci dari keberhasilan dari proses tersebut. Untuk melakukan perencanaan dan
perhitungan yang tepat, diperlukan data hasil dari sebuah evaluasi sebelum
maupun sesudah dilakukannya` pemboran.
Setelah dilakukan pemboran juga perlu dilakukan evaluasi sebagai
pengkoreksian yang nantinya hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai
referensi untuk pemboran selanjutnya. Banyak hal yang dapat dievaluasi setelah
pemboran selesai, salah satunya adalah evaluasi terhadap pahat yang telah
dipilih dan digunakan dalam proses pemboran. Hal tersebut bertujuan untuk
memberikan penilaian apakah proses pemboran yang telah dilakukan sudah
efektif dan efisien sesuai dengan program yang direncanakan.
Pada tugas akhir ini, fokus dari evaluasi yang dilakukan adalah
mengevaluasi kembali penggunaan pahat PDC yang digunakan selama proses
pemboran pada sumur A-1. Penggunaan pahat PDC pada pemboran sumur A-1
di lapangan Michael ini dimulai dari trayek kedalaman sumur 951 ft hingga
4922 ft.
Pertama dengan menggunakan pahat 12 dengan trayek kedalaman
dari 951 ft sampai 3761 ft, dan dilanjutkan dengan pahat 8 hingga
kedalaman 6950 ft. Namun pada trayek pemboran dengan pahat 12 belum
mencapai target kedalaman yang diinginkan, terjadi pergantian pahat
dikedalaman 2981 ft. Karena terjadi pergantian tersebut perlu dilakukan
evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ini berdasarkan metode Cost per Foot (CPF).