Search Repository STTMIGAS Balikpapan

Penurunan produksi minyak bumi Indonesia secara drastis mendorong pemerintah
untuk mengambil kebijakan mengubah kebutuhan energi dalam negeri dengan
memanfaatkan cadangan dan produksi gas bumi. Kebijakan tersebut tertuang dalam
Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Seperti yang
diketahui cadangan gas Indonesia berada pada kisaran 187 TSCF (Trillion Standard Cubic
Feet) yang diprediksi masih mampu bertahan sampai dengan tahun 2070 (ESDM,2007).
Sehingga sangat mandiri jika dilakukan optimalisasi gas dengan melakukan pipaisasi gas
(Gas Kota) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tugas akhir ini menjelaskan tentang besarnya jumlah pemanfaatan gas bumi
untuk jaringan gas rumah tangga di Kota Bontang. Dengan pengumpulan data dan
penelitian secara langsung di salah satu perusahaan pengembangan jaringan gas yaitu PT.
Bontang Migas dan Energi, menunjukkan tidak optimalnya pemanfaatan gas untuk
jaringan gas bila dibandingkan dengan pemanfaatan gas untuk ekspor keluar negeri.
Pengembangan jaringan gas untuk kedepannya sangat dibutuhkan guna untuk
mengoptimalkan cadangan gas Kalimantan Timur untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
Dari cadangan gas yang didistribusi ke Kota Bontang sebesar 1,781.5 MMSCF,
alokasi yang digunakan untuk jaringan gas hanya 1.5 MMSCF (0.1% dari jumlah distribusi
keseluruhan), tidak sebanding dengan jumlah ekspor keluar negeri yaitu sebesar 1020
MMSCF (57% dari jumlah distribusi keseluruhan).

Indonesia's oil decline in production as drastic to push the government to take a policy
change in domestic energy needs by utilizing reserve and natural gas production . The policy
stipulated in Presidential Regulation No. 5 of 2006 on the National Energy Policy . As known
gas reserves in Indonesia are in the range of 187 TSCF (Trillion Standard Cubic Feet) that is
predicted to survive until 2070 (ESDM 2007). So it is very self-sufficient if it has been done
optimizing the gas by doing gas pipeline system (Gas City) to fulfill the societys needs.
In this thesis is to explain about the large number of natural gas utilization for
domestic gas networking (Gas City) in Bontang. With collecting and research data as directly
at one of the gas networking development company , PT . Bontang Migas Dan Energi ,showed
not optimal utilization of gas it self to the gas networking (Gas City) when compared with the
use of gas for export abroad. Development gas networking for the future is needed in order to
optimize the gas reserves in East Kalimantan to fulfill the societys needs
From the gas reserves that distribution to Bontang amounted to 1,781.5 MMSCF, the
allocation that will be used for the gas networking is only 1.5 MMSCF (0.1 % of the overall
distribution), not comparable with the amount of exports abroad that amounted to 1020
MMSCF (57 % of the overall distribution).