Search Repository STTMIGAS Balikpapan

Problem yang terjadi pada Operasi Pemboran pada Sumur Pengembangan KH-31 Lapangan Y adalah terjadinya hilang lumpur. Loss circulation ini dapat terjadi akibat kesalahan formulasi lumpur pemboran yang di gunakan ketika pemboran berlangsung, selain itu dapat diakibatkan oleh kesalahan pada saat Mekanisme Drilling yang tidak sesuai dengan prosedur, atau juga dapat disebabkan oleh jenis formasinya.
Metode yang digunakan adalah perhitungan untuk mengurangi nilai BHCP (Bottom Hole Circulation Pressure) dan penanggulangan yang digunakan dalam masalah loss ini adalah metode LCM (Loss Circulation Material).
Hasil perhitungan di sumur KH-31 di kedalaman 2132 ft TVD terjadinya Loss Circulation karena besarnya nilai BHCP Actual (Bottom Hole Circulating Pressure) sebesar 2114.922 Psi, lebih besar dari Tekanan Rekah Formasi sebesar 2022.159 Psi. Besarnya BHCP Actual disebabkan tekanan pompa sebesar 1100 psi.

Kata Kunci : LCM (Loss Circulation Material), BHCP (Bottom Hole Circulating Pressure)

Problems that occur in Drilling Operations in the Well Development "KH-31" Field "Y" is the occured of mud lost. This circulation loss can occur due to improper drilling mud formulations that used when drilling process takes place, and it can be caused by errors during drilling mechanism that does not comply with the procedure, or also can be caused by the type of formation.
The method used is the calculation to reduce the value of BHCP (Bottom Hole Circulating Pressure) and method of LCM (Loss Circulation Materials).
The calculation KH-31 wells at a depth of 2132 ft TVD Loss Circulation occurrence because the value BHCP Actual (Bottom Hole Circulating Pressure) amounted to 2114,922 Psi, is greater than the formation fracturing pressure of 2022,159 Psi. Actual BHCP magnitude due to the pump pressure of 1100 psi.

Keyword:LCM (Loss Circulation Materials), BHCP (Bottom Hole Circulating Pressure)